Arkeolog Temukan 'Atlantis' ala Inggris
Kamis, 3 September 2015 - 16:32 WIB
Sumber :
- http://exspresiku.blogspot.com/
VIVA.co.id - Ahli purbakala sedang bersiap untuk mengungkap rahasia peradaban yang hilang di Inggris. Mereka menyebutnya sebagai 'Atlantis' Inggris.
Riset baru itu akan difokuskan berada di wilayah Laut Utara, yang disebut sebagai Dogger. Di balik wilayah itu dipercaya pernah ditempati oleh peradaban suku purba zaman batu yang kemudian harus tenggelam terbawa laut pada 7.500 tahun lalu.
Dilansir melalui Mirror.co.uk, Kamis, 3 September 2015, dalam penelitian yang dilakukan arkeolog ditemukan jika peradaban misterius itu berakhir ketika gunung es mencair dan menyebabkan kenaikan volume air laut di seluruh dunia.
Bukit Dogger awalnya pulau, sebelum akhirnya benar-benar berubah total menjadi lautan dan membenamkan seluruh daratannya. Bahkan kemungkinan besar, bencana naiknya air laut itu terjadi saat masih ada manusia yang menempati wilayah itu.
Sayangnya, tidak banyak yang diketahui terkait nasib penghuni peradaban di Dogger yang bernasib sial itu. Oleh karena itu para ilmuwan ternama di Inggris bekerja sama untuk menguak kisah sedih mereka.
"Ini bisa jadi penemuan penting sejarah koloni manusia menetap di Inggris dan Eropa. Seiring dengan kondisi yang makin panas, ternyata ada beberapa tahun lamanya benua Eropa dikoloni kembali oleh manusia zaman batu," kata Prof Vince Gaffney dari University of Bradford.
Riset baru itu akan difokuskan berada di wilayah Laut Utara, yang disebut sebagai Dogger. Di balik wilayah itu dipercaya pernah ditempati oleh peradaban suku purba zaman batu yang kemudian harus tenggelam terbawa laut pada 7.500 tahun lalu.
Dilansir melalui Mirror.co.uk, Kamis, 3 September 2015, dalam penelitian yang dilakukan arkeolog ditemukan jika peradaban misterius itu berakhir ketika gunung es mencair dan menyebabkan kenaikan volume air laut di seluruh dunia.
Bukit Dogger awalnya pulau, sebelum akhirnya benar-benar berubah total menjadi lautan dan membenamkan seluruh daratannya. Bahkan kemungkinan besar, bencana naiknya air laut itu terjadi saat masih ada manusia yang menempati wilayah itu.
Sayangnya, tidak banyak yang diketahui terkait nasib penghuni peradaban di Dogger yang bernasib sial itu. Oleh karena itu para ilmuwan ternama di Inggris bekerja sama untuk menguak kisah sedih mereka.
"Ini bisa jadi penemuan penting sejarah koloni manusia menetap di Inggris dan Eropa. Seiring dengan kondisi yang makin panas, ternyata ada beberapa tahun lamanya benua Eropa dikoloni kembali oleh manusia zaman batu," kata Prof Vince Gaffney dari University of Bradford.
Baca Juga :
Suhu panas yang melelehkan es dengan cepat menyebabkan kenaikan air laut yang secara bertahap menenggelamkan wilayah dengan populasi padat. "Sayangnya, kami tidak bisa mengakses wilayah itu karena hampir semua area adalah lautan," ujar dia.
Dikatakan Gaffney, untuk mendapatkan gambaran peradaban itu, dia dan koleganya melakukan pemetaan wilayah, ekstraksi DNA dan melihat contoh komputer yang mewakili orang, hewan dan tumbuhan. Dari sini mereka bisa mengetahui bagaimana koloni daratan Dogger dan prosesnya sampai wilayah itu terbenam menjadi lautan.
Dikatakan Gaffney, untuk mendapatkan gambaran peradaban itu, dia dan koleganya melakukan pemetaan wilayah, ekstraksi DNA dan melihat contoh komputer yang mewakili orang, hewan dan tumbuhan. Dari sini mereka bisa mengetahui bagaimana koloni daratan Dogger dan prosesnya sampai wilayah itu terbenam menjadi lautan.
Baca Juga :