Anggota DPR: TNI-Polri Bentrok, Bisa Dimanfaatkan Pihak Lain

TNI dan Polri gendong-gendongan di Solo.
Sumber :
VIVA.co.id - Wakil Ketua Komisi I DPR, Hanafi Rais, menyayangkan bentrokan yang terjadi antara anggota TNI dengan Polri di Polowali Mandar, Sulawesi Barat, pada Minggu, 30 Agustus 2015. Akibat kejadian ini, satu anggota TNI dari Yonif 721 Majene, yang bernama Prada Juliadi, meninggal dunia karena terkena tembakan di bagian perut.

"Kami sangat menyayangkan. Bentrok antara aparat ini bukan sekali dua kali. Alasan padahal sepele awalnya. Kita tidak bisa meremehkan ini," kata Hanafi ketika ditemui di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 31 Agustus 2015.

Jika bentrokan yang selama ini terjadi adalah akibat kesejahteraan anggota TNI dan Polri yang kurang, maka kata Hanafi, penaikan anggaran untuk kesejahteraan menjadi perhatian serius Komisi I ke depan.

"Kalau selama ini masalahnya kesejahteraan, maka harus ada perhatian negara dalam menganggarkan (kesejahteraan). Tahun ini jadi momentum untuk menaikkan anggaran TNI. Kita juga concern pada pertahanan, alutsista, kesejahteraan di perbatasan," ujar Hanafi.

Politisi Partai Amanat Nasional ini juga khawatir jika gesekan antara dua alat negara itu bisa menguntungkan pihak lain.

"Jangan sampai keributan atau ketidakbersatuan ini justru dimanfaatkan pihak-pihak luar. Saya punya kekhawatiran, jika TNI-Polri tidak bersatu, akan dimanfaatkan oleh pihak lain," kata Hanafi.