Hutama Karya Ubah Besaran Investasi Ruas Tol Trans Sumatera
Kamis, 27 Agustus 2015 - 19:44 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- PT Hutama Karya (Persero) menyebut biaya investasi pembangunan empat ruas jalan tol Trans Sumatera.
Ada beberapa alasan yang membuat biaya investasi pembangunan ruas-ruas jalan tol tersebut meningkat.
"Tidak lagi sesuai dengan kebutuhan riil, karena perkembangan situasi terkini," kata Direktur Utama Hutama Karya, I Gusti Ngurah Putra, dalam rapat dengar pendapat Komisi VI dengan Kementerian BUMN, PT Hutama Karya (Persero), PT Pembangunan Perumahan Tbk (Persero), dan PT Wijaya Karya Tbk (Persero), Kamis, 27 Agustus 2015.
Putra mengatakan, faktor inflasi, kondisi nilai tukar saat ini, dan meningkatnya ketidakpastian pasar yang mengakibatkan risiko ketersediaan sumber pendanaan murah membuat estimasi kebutuhan investasi dan penyertaan modal negara (PMN) berubah.
Dia mengatakan, bahwa pada tahun 2013, total investasi untuk ruas tol Medan-Binjai, Palembang-Indrayalaya, Bakauheni-Terbangi Besar, dan Pekanbaru-Dumai sebesar Rp30,83 triliun untuk investasi dan Rp12,94 triliun untuk kebutuhan PMN.
Lalu, angka itu meningkat menjadi Rp33,6 triliun untuk investasi dan Rp17,4 triliun untuk PMN pada tahun 2015. Porsi PMN-nya pun meningkat dari 42 persen menjadi 52 persen.
Berikut ini adalah rincian perubahan kebutuhan investasi dan PMN untuk empat ruas tol.
1. Ruas tol Medan-Binjai
Investasi: Rp1,46 triliun (2013) menjadi Rp1,6 triliun (2015)
Porsi PMN: tetap 70 persen
Nilai PMN: tetap Rp1,10 triliun
2. Ruas tol Palembang-Indralaya
Investasi: Rp3,314 triliun (2013) menjadi Rp3,310 triliun (2015)
Porsi PMN: tetap 70 persen
PMN: Rp2,32 triliun (2013) menjadi Rp2,31 triliun (2015)
3. Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar
Investasi: Rp14,16 triliun (2013) menjadi Rp16,79 triliun (2015)
Porsi PMN: 30 persen (2013) menjadi 52 persen (2015)
PMN: Rp4,25 triliun (2013) menjadi Rp8,72 triliun (2015).
4. Ruas Pekanbaru-Dumai
Investasi: tetap Rp11,9 triliun
Porsi ekuitas: tetap 52 persen
PMN: tetap Rp5,35 triliun
"Ruas Pekanbaru-Dumai masih menggunakan basic perhitungan tahun 2013 dan dalam proses review oleh konsultan dengan kondisi tahun 2015," kata dia.
Putra menuturkan, bahwa tiga ruas tol, Medan-Binjai, Palembang-Indralaya, dan Bakauheni-Terbanggi Besar, sesuai dengan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dan perhitungan tahun 2015.
Baca Juga :
Kemudian, untuk ruas Palembang-Indralaya yang perhitungan tahun 2015 sudah termasuk interest during construction (IDC), biaya konstruksi yang sudah dibahas dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dengan metode vacuum.
Putra pun menyebut, porsi PMN berubah untuk ruas tol Bakauheni-Terbanggi Besar. Hal ini disebabkan oleh adanya program tol laut.
"Porsi ekuitas Bakauheni-Terbanggi Besar menjadi 52 persen akibat perubahan prioritas pembangunan yang dikaitkan dengan program tol laut," kata dia.