Cara Indonesia Pikat Turis Kunjungi Wisata Bahari
Jumat, 21 Agustus 2015 - 17:05 WIB
Sumber :
- ANTARA/Wahyu Putro A
VIVA.co.id - Indonesia merupakan negara maritim dan kepulauan terbesar di dunia. Sejak zaman bahari, pelayaran dan perdagangan antar pulau telah berkembang dengan menggunakan berbagai macam tipe perahu tradisional.
Bahkan sudah cukup lama terdengar, nenek moyang Indonesia seorang pelaut.
Mengingat bagaimana kejayaan masa lampau yang diperoleh untuk mengoptimalkan potensi laut, wajar bila sekarang ini Indonesia harus lebih mengembangkan laut demi tercapainya tujuan nasional, khususnya dalam bidang wisata.
Seperti yang dilakukan Menteri Pariwisata Arief Yahya yang berusaha membangun infrastruktur titik labuh di sejumlah kabupaten serta menyiapkan kegiatan berkunjung ke kapal mewah atau yacht internasional. Hal ini bertujuan untuk memudahkan izin masuk yacht di perairan Indonesia dalam upaya meningkatkan kunjungan yachter dunia.
"Tahun ini kita akan membangun titik labuh yacht di empat kabupaten dan dalam lima tahun ke depan kita akan membangun 100 marina. Fasilitas marina sangat strategis untuk mendukung target kunjungan 5000 yacht pada tahun 2019," ujar Menteri Pariwisata Arif Yahya saat memberi sambutan pembukaan Indonesia Yacht Forum 2015 di kawasan Jakarta Utara, Jumat, 23 Agustus 2015.
Arif menambahkan bahwa potensi wisata bahari di Indonesia sangatlah besar. Sebab Indonesia memiliki garis pantai hampir 100.000 kilometer yang merupakan salah satu garis pantai terpanjang di dunia. Untuk itu, sangat tepat bila Indonesia menjadi arena terbaik bagi para yachter internasional.
Tahun ini Indonesia menargetkan kunjungan yacht ke Indonesia sebanyak 1500 kapal, tahun 2016 meningkat menjadi 2200 kapal, tahun 2017 sebanyak 3000 kapal dan tahun 2018 dan 2019 masing-masing sebanyak 4000 kapal dan 5000 kapal.
Adanya pembangunan ini sangat diharapkan dapat meningkatkan kunjungan yacht ke perairan Indonesia. Sehingga hal tersebut berdampak terhadap bertambahnya perolehan devisa pariwisata Indonesia.
Baca Juga :
Bahkan sudah cukup lama terdengar, nenek moyang Indonesia seorang pelaut.
Mengingat bagaimana kejayaan masa lampau yang diperoleh untuk mengoptimalkan potensi laut, wajar bila sekarang ini Indonesia harus lebih mengembangkan laut demi tercapainya tujuan nasional, khususnya dalam bidang wisata.
Seperti yang dilakukan Menteri Pariwisata Arief Yahya yang berusaha membangun infrastruktur titik labuh di sejumlah kabupaten serta menyiapkan kegiatan berkunjung ke kapal mewah atau yacht internasional. Hal ini bertujuan untuk memudahkan izin masuk yacht di perairan Indonesia dalam upaya meningkatkan kunjungan yachter dunia.
"Tahun ini kita akan membangun titik labuh yacht di empat kabupaten dan dalam lima tahun ke depan kita akan membangun 100 marina. Fasilitas marina sangat strategis untuk mendukung target kunjungan 5000 yacht pada tahun 2019," ujar Menteri Pariwisata Arif Yahya saat memberi sambutan pembukaan Indonesia Yacht Forum 2015 di kawasan Jakarta Utara, Jumat, 23 Agustus 2015.
Arif menambahkan bahwa potensi wisata bahari di Indonesia sangatlah besar. Sebab Indonesia memiliki garis pantai hampir 100.000 kilometer yang merupakan salah satu garis pantai terpanjang di dunia. Untuk itu, sangat tepat bila Indonesia menjadi arena terbaik bagi para yachter internasional.
Tahun ini Indonesia menargetkan kunjungan yacht ke Indonesia sebanyak 1500 kapal, tahun 2016 meningkat menjadi 2200 kapal, tahun 2017 sebanyak 3000 kapal dan tahun 2018 dan 2019 masing-masing sebanyak 4000 kapal dan 5000 kapal.
Adanya pembangunan ini sangat diharapkan dapat meningkatkan kunjungan yacht ke perairan Indonesia. Sehingga hal tersebut berdampak terhadap bertambahnya perolehan devisa pariwisata Indonesia.