Ekonomi Jepang Bikin Harga Minyak Mentah Dilevel Terendah

Ilustrasi rig minyak lepas pantai
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
- Harga minyak mentah turun 1 persen setelah konsumen nomor 3 Jepang mengatakan ekonominya mengalami kontraksi pada kuartal kedua dan perlambatan China yang terus membebani.


Dikutip dari
Reuters
, Selasa 18 Agustus 2015, sebuah laporan menyatakan produksi industri AS tumbuh lebih cepat selama delapan bulan juga membuat  komoditas berdenominasi dolar, termasuk minyak mentah, sehingga kurang terjangkau bagi pemegang euro dan mata uang lainnya.


Minyak mentah acuan AS ditutup 63 sen, atau 1,5 persen, pada US$41,87 per barel. Minyak mentah Brent, ditutup 45 sen, atau hampir melemah 1 persen, di US$48,74 per barel. Level harga terendah di awal pekan ini  di kisaran US$41,35. Harga itu terendah sejak Maret 2009.


Ekonomi Jepang menyusut 1,6 persen pada kuartal kedua. "Pembicaraan umum di pasar adalah tentang efek lanjutan dari devaluasi Cina," kata David Thompson, analis dari Powerhouse.


Minyak telah kehilangan sekitar sepertiga dari nilainya sejak Juni. Minyak mentah AS sendiri telah jatuh selama tujuh minggu berturut-turut, setelah kenaikan lain pekan lalu di US penambahan rig minyak yang mengisyaratkan produksi tumbuh.

Permintaan untuk minyak mentah AS dan Brent kemungkinan jatuh lebih lanjut dalam beberapa minggu ke depan, karena kilang  AS dan Eropa mulai perawatan untuk musim gugur, kata para pedagang.

Ada yang mengatakan perlambatan penyulingan menimbulkan momok pasokan minyak mencapai kapasitas selama beberapa bulan ke depan di titik pengiriman Cushing, Oklahoma untuk minyak mentah AS dan di tempat lain di Gulf Coast, AS.