Menjajal Cortana, Asisten Virtual Seksi ala Microsoft
- Viva.co.id/Amal Nur Ngazis
VIVA.co.id - Microsoft tengah gencar mengampanyekan sistem operasi terbarunya, Windows 10, yang dirilis 29 Juli lalu. Ada beberapa fitur andalan yang dalam sistem operasi teranyar Microsoft tersebut.
Salah satunya yaitu, asisten personal digital, Cortana. Fitur berbasis suara wanita ini merupakan tandingan dari asisten digital seperti Siri milik iOS dan Google Now pada Android.
Dalam sebuah demonstrasi yang ditunjukkan, Cortana mampu menjalankan perintah pengguna berbasis suara. Cortana akan segera memproses apa yang diminta pengguna.
Dalam percobaan, Product Trainer Microsoft Indonesia, Imam Alka, memerintahkan Cortana untuk menyimpan file presentasi yang disampaikan pada saat itu juga. Akhirnya Cortana pun menyanggupi permintaan tersebut.
"Cortana memungkinkan untuk menyinkronkan diri ke smartphone atau perangkat lainnya," kata Imam dalam percobaan di Hotel Sheraton, Bandung, Kamis 12 Agustus 2015.
Tak cukup di situ, Imam juga menguji kemampuam asisten digital tersebut dengan beberapa hal ringan dan remeh.
"Cortana juga bisa menyanyikan lagu," kata Imam seraya memerintahkan Cortana. Dan dalam waktu yang tak lama, Cortana pun menyanyikan lagu dalam bahasa Inggris.
Imam mengatakan, Cortana juga bisa diajak bermain. Saat Imam menyampaikan kepada Cortana sesuatu hal yang lucu, Cortana pun mampu membalas guyonannya.
"Jadi dia punya selera humor," kata dia.
Selanjutnya, Cortana pun diperintahkan untuk menyampaikan sebuah joke atau candaan. Tak butuh waktu lama, Cortana pun menyampaikan sebuah joke dalam bahasa Inggris.
Menariknya saat Imam menyampaikan "aku mencintaimu Cortana", maka asisten digital ini pun membalas "godaan" Imam dengan kalimat yang bernada romantis.
Lucunya, saat Imam berganti menyampaikan "aku membencimu Cortana", maka seakan marah, Cortana tidak menjawab sepatah kata pun. Cortana hanya langsung menjawabnya dengan menampilkan halaman pencarian Bing.
Imam mengatakan Cortana memang saat ini masih belum tersedia dalam bahasa Indonesia. Hal ini, kata Imam, hanya soal waktu. Sebab Microsoft merancang Cortana sesuai dengan karakteristik masing-masing wilayah.
Misalnya di China, Cortana didesain dalam bentuk karakter yang bergerak, beda dengan karakter Cortana yang berbentuk lingkaran.
"Di sana juga (masyarakatnya) senang dengan lelucon. Beda dengan di Jepang yang lebih serius. Bentuknya nanti seperti gerakan membungkukkan badan (menghormati orang)," ujar Imam.
Untuk membentuk Cortana rasa Indonesia, ia mengaku belum tahu bentuk dan konsepnya. Imam berujar mungkin saja nanti Cortana ala Indonesia memiliki kemampuan berbahasa daerah. (ase)