Penguatan Rupiah Tunggu Klimaks Keputusan The Fed

mata uang
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside/Files
VIVA.co.id - Analis LBP Enterprise Lucky Bayu Purnomo memproyeksikan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, masih akan mengalami tekanan hingga akhir September 2015. 

Pada saat itu, perang mata uang antara China dan AS mencapai klimaksnya, ketika bank sentral AS (Federal Reserve/Fed) mengelar rapat penentuan kenaikan suku bunga acuan di negara itu. Pada saat itu, rupiah diprediksi tembus hingga level Rp13.900 per dolar AS.  

"Itu, karena rencana kenaikan Fed fund rate kan September," ujarnya di Jakarta, Kamis, 13 Agustus 2015.

Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada perdagangan hari ini berada di level Rp13.747, atau menguat dari hari sebelumnya Rp13.758 per dolar AS. 

Menurutnya, agar rupiah tidak mengalami pelemahan semakin dalam yang berpotensi menganggu perekonomian dalam negeri, BI harus melakukan intervensi di pasar uang.

Sedangkan, lanjutnya, pelemahan rupiah saat ini dapat dimanfaatkan untuk menggenjot ekspor dan menekan impor.

"Lakukan intervensi, cadangan devisa memang nanti menurun, tetapi ini kan jangka pendek saja (menurun). Ini untuk kebaikan jangka panjang," tambahnya. (asp)