Fantastic 4, Film Daur Ulang Jagoan Super Pembela Bumi

Film Fantastic Four
Sumber :
  • dok Marvel Studio

VIVA.co.id - reboot Fantastic 4 akhirnya tayang di Indonesia. Ini adalah film yang digadang-gadang akan menggantikan kesuksesan film Fantastic Four lawas, yang dulu dibintangi Ioan Gruffudd, Michael Chiklis, , dan Jessica Alba, yang muncul pada 2005 dan 2007.

Baca juga:

Cerita di kisah daur ulang ini dimulai pada saat Reed Richards dan Ben Grimm masih duduk di bangku SD. Sejak kecil, ternyata Reed sudah terobsesi dengan pelajaran sains, dan kepada guru dan teman-temannya di kelas, ia katakan suatu hari nanti akan membuat mesin teleportasi. Sebuah alat yang dapat mengirim manusia berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Ketika remaja, dalam sebuah eksebisi sains, kecerdasan Reed dilihat seorang ilmuan bernama Franklin Storm. Ia kemudian merekrut Reed untuk bekerja bagi proyek rahasia pemerintah di bidang teleportasi.

Di institusi tersebut, Reed kemudian berkenalan dengan dua anak Storm yang bernama Susan dan Johnny, yang ternyata juga ilmuan. Tak hanya itu, ia juga bertemu Victor, ilmuan muda lain yang punya jiwa pemberontak dan sulit diajak bekerjasama.

Singkat cerita, mesin teleportasi yang mereka ciptakan rampung, dan anak-anak muda ini menjadi orang pertama yang mencobanya. Reed pun tak lupa mengajak teman masa kecilnya, Ben untuk ikut dalam misi tersebut.

Saat mesin berutar, mereka lalu terlempar ke planet dimensi lain. Namun sebuah petaka terjadi, dan anak-anak muda itu terpapar reaksi dimensi lain yang membuat tubuh mereka memiliki anomali. Untungnya mesin teleportasi itu dapat kembali ke Bumi, namun hidup mereka sudah tak lagi sama.

Reed kini memiliki kemampuan melenturkan tubuh, Ben menjadi mahkluk raksasa berwujud batu, Johnny menjadi manusia api, dan Susan punya kekuatan mendorong benda dengan kekuatan pikiran, serta bisa membuat medan pelindung. Sementara itu, Victor yang tertinggal di dimensi lain entah seperti apa nasibnya.

Petaka terjadi, ketika Victor kembali dari dimensi lain dalam wujud mengerikan dan menyimpan banyak kemarahan. Ia lalu menjadi sosok jahat Dokter Doom, dan berniat menghancurkan Bumi. Mampukah empat jagoan Fantastic 4 menyelamatkan planet kita?

Hujan hujatan

Imdb, situs gudang data film terbesar hanya memberi rating 3,9 bintang (dari 10 bintang) untuk film ini. Tak hanya itu, banyak penonton (film ini lebih dulu tayang di Amerika Serikat) yang kemudian mencurahkan kekesalan mereka di situs tersebut.

Para penonton yang sebagian besar berasal dari negara Paman Sam itu, hanya memberi rating 1 dari 10 bintang yang ada, menandakan kalau film ini gagal total di mata mereka. Bahkan judul review yang mereka buat, menyiratkan rasa kekecewaan mendalam.
 
Contohnya, Robhartjr menulis judul `Film terburuk sepanjang sejarah 100 tahun perfilman`, sementara Aaronangus menulis `Kalau Anda pengemar komiknya, jangan tonton film ini.` Tak kalah pedas, penonton yang lain menambahkan embel-embel kata: buruk, gagal total, dan tampil seperti lelucon.

Sementara itu, kritikus film Hollywood ikut melumat film ini dalam review mereka yang dimuat Rotten Tomatoes. Bahkan dalam kesimpulan reviewnya, situs terpercaya para penikmat film dunia ini menulis: Film ini tumpul dan ceritanya berjalan lambat. Ia gagal menterjemahkan kehebatan komiknya ke dalam bahasa gambar, minus unsur humor, dan keseruan yang seharusnya bisa membuat film ini hebat.

Kebanyakan dari kritikus film, melihat pihak studio dan sutradara salah casting memilih anak-anak muda ini, Miles Teller, Kate Mara, Michael B. Jordan dan Jamie Bell untuk bermain dalam film itu. Skenario yang dibuatpun terlihat tak mampu menyerap keinginan fans, tentang seperti apa idealnya jagoan Fantastis 4 muncul dalam bahasa visual.

Tampaknya, sebelum menyaksikan film ini, banyak penikmat film memendam harapan besar bahwa film garapan sutradara Josh Trank ini mampu tampil lebih menggigit ketimbang film Fantastic Four versi lama. Namun setelah menonton, hasil yang didapat jauh panggang dari api.
 
Mereka melihat, terasa sekali ada banyak `lubang` ketika menyaksikan film yang seharusnya tampil menghibur ini. Sepertinya Josh memang sengaja mau membuat film ini tampil lebih berat, tidak ringan layaknya Fantastic Four yang dulu dimainkan Jessica Alba. Namun sayang, plot yang disusun terlalu kelam dan bertele-tele, sehingga terasa membosankan.

Menarik mundur cerita sejak Reed masih duduk di sekolah dasar, membuat klimaks film terasa lambat mencapai puncak. Terlalu banyak elemen kepedihan dari masing-masing tokoh yang ingin dimasukkan, namun para pemain yang ada di dalamnya, gagal mengangkat tema moral yang ingin dimunculkan oleh sang penulis naskah.