Pajak Hotel dan Makanan di Yunani Naik
Minggu, 19 Juli 2015 - 13:59 WIB
Sumber :
- REUTERS/Marko Djurica
VIVA.co.id - Parlemen Yunani telah sepakat menyetujui paket dana talangan (bailout) yang diajukan oleh Perdana Menteri Alexis Tsipras awal pekan ini, termasuk langkah penghematan yang jauh lebih besar dari sebelumnya. Kesepakatan ini dinilai jauh lebih buruk dibandingkan hasil referendum bailout pada lima Juli lalu.
Baca Juga :
Dilansir dari Business Insider, Minggu 19 Juli 2015, karena kesepakatan tersebut, Yunani dipaksa untuk memotong dan menjual aset negaranya senilai €50 juta kepada sektor swasta. Sehingga, dapat merekapitalisasi sektor perbankan dan menaikan gaji pensiun untuk pemotongan bayaran.
Karena kesepakatan tersebut beberapa kebijakan fiskal negara para dewa itu juga akan disesuaikan, salahsatunya menaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk beberapa sektor khususnya pariwisata. Hal ini disinyalir akan berdampak buruk terhadap sektor usaha di bidang itu.
Tingkat PPN di hotel saat ini mencapai 13 persen. Tetapi, didalam perjanjian tersebut dikatakan pemerintah akan segera menaikannya menjadi 23 persen, saat ini hotel dan restoran di Yunani sudah mulai menyesuaikan biaya tambahan tersebut.
Sebelumnya, pada Juni lalu, Kepala Asosiasi Rantai Restoran (SEPOA) di Yunani, Thanassis Papanikolaou memperingatkan, bahwa kenaikan PPN ini akan semakin membebani ribuan pekerjaan dan bisnis itu.
"Kami memiliki pengalaman dari 2011 ketika kenaikan 13-23 persen. Dalam pelayanan makanan, hal ini membawa penutupan 4.500 perusahaan dan hilangnya 40.000 pekerjaan," kata Thanassis pada saluran berita Yunani Ekathimerini.
Sementara itu, petugas media Kedutaan Besar Yunani di London, Yorgos Dardavillas mengatakan, kenaikan tingkat PPN ini tidak akan berpengaruh terhadap sektor pariwisata di Yunani.
"Para wisatawan sudah ada disini. Mereka yang berencana mau datang juga tidak akan terganggu atau terpengaruhi untuk menikmati liburan di Yunani," tambahnya.