Suka Cita Idul Fitri di Negeri Belanda

Warga Indonesia WNI di Belanda rayakan Idul Fitri
Sumber :
  • KBRI Den Haag
VIVA.co.id
Segenap masyarakat Indonesia di Belanda merayakan Idul Fitri dengan penuh antusias dan dalam semangat kebersamaan. Setelah berpuasa selama sebulan penuh dengan rata rata lama puasa sekitar 18,5 jam setiap harinya, momen perayaan Idul Fitri terasa sangat spesial di Belanda.

Lebih dari seribu warga Indonesia dan warga Belanda serta warga negara lainnya mengikuti sholat Idul Fitri secara khusyu’ dan khidmat yang diselenggarakan di masjid Indonesia “Al Hikmah,” Den Haag, Belanda, pada Jum’at  waktu setempat. Demikian ungkap Konsulat Jenderal RI di Den Haag kepada VIVA.co.id hari ini.  

Sholat Idul Fitri yang berlangsung di musim panas Belanda dimulai pada pukul 10.00. Bertindak selaku imam sekaligus khatib sholat Idul Fitri adalah Ustad Fatkhul Umam, SH dari Pati, Indonesia. 

Dalam khutbahnya, Ustad Umam menggaris bawahi momentum Ramadhan dan Idul Fitri sebagai bentuk “muqorrobah”, pendidikan “kata hati” serta mengasah “kepekaan rasa”.

Dengan demikian, setiap insan seharusnya selalu merasakan adanya pengawasan langsung dari Allah Swt sehingga hati kecilnya selalu menuntun dalam kebenaran dan menjauhi segala larangan.

Lebih jauh, khatib menyatakan bahwa hal tersebut merupakan satu solusi paling tepat untuk kehidupan pribadi, maupun untuk mengatasi berbagai masalah (penyakit) sosial masyarakat yang ada pada saat ini.

Ustad Fatkhul Umam merupakan ustad muda dari Indonesia yang secara khusus diundang oleh KBRI Den Haag untuk mengisi berbagai kegiatan selama bulan Ramadhan 1436H di KBRI Den Haag serta beberapa masjid Indonesia di Belanda.

Rayakan Kebersamaan 

Sekitar 1,500 warga Indonesia maupun warga Belanda juga menghadiri acara Halal Bi Halal Idul Fitri pada Jum’at sore (17 Juli 2015) di gedung pertemuan Event Plaza Rijswijk Den Haag. 

Para peserta dalam acara tersebut berasal dari berbagai kalangan, termasuk diantaranya jamaah berbagai masjid Indonesia di Belanda, pelajar/mahasiswa, pekerja ekspatriat Indonesia di Belanda, diaspora Indonesia, organisasi keagamaan lainnya (Hindu, Kristen dan Katholik), friends of Indonesia dan berbagai lapisan masyarakat lainnya dari berbagai kota di Belanda.

Dalam sambutannya pada acara halal bi halal tersebut,  KUAI RI Den Haag, Ibnu Wahyutomo beserta istri,- yang juga didampingi oleh wakil para pemuka agama komunitas Indonesia di Belanda, menyampaikan ucapan selamat Iedul Fitri kepada seluruh hadirin. 

Ibnu menyatakan bahwa perhelatan ini bukan hanya untuk merayakan kemenangan umat muslim setelah selama satu bulan berpuasa. "Tapi lebih dari itu, acara ini diadakan untuk merayakan ke-bhinneka tunggal ika-an kita,” kata Ibnu. 

"Kita ambil momentum hari besar umat muslim ini untuk menegaskan ke-bhinneka tunggal ika-an kita, mempererat tali silaturahim dan persaudaraan kita. Apa yang sudah terjalin dengan baik di antara kita harus terus kita pertahankan, bahkan tidak saja di antara kita tapi juga antara kita dengan Warga Belanda, dan WNI yang ada di Belanda”, lanjut Ibnu.  

Acara doa bersama dipimpin oleh K.H. Hambali, imam masjid Al Hikmah Den Haag, dengan didampingi para pemuka agama lainnya dari komunitas Indonesia di Belanda.

K.H. Hambali dalam doanya mengharapkan kiranya bangsa Indonesia terus dirahmati oleh Tuhan YME dengan berbagai kebaikan dan dilindungi dari berbagai permasalahan yang dapat memecah kerukunan warganya. 

Azis Nurwahyudi, Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KJRI Den Haag, mengungkapkan, selama acara Halal bi Halal, para pengunjung sangat menikmati “lebaran ala Indonesia” dengan suguhan makanan khas lebaran Indonesia seperti lontong, opor ayam, telur balado, sayur lodeh, sambal goreng hati ampela serta kerupuk. 

Para pengunjung terlihat saling bersalaman dan bersilaturahmi satu dengan lainnya. Para pengunjung terlihat bergembira dengan menyanyi serta ber-“poco-poco” bersama selama acara hiburan.

Kehangatan serta kebersamaan dalam acara Halal Bi Halal juga dirasakan oleh warga Belanda yang hadir dalam acara yang terbuka untuk umum tersebut. Corrie van der Ven (ketua Protestantse Kerk Nederland/Gereja Protestan Belanda yang juga dewan pembina Konsorsium Kerjasama Kristen-Islam untuk Belanda- Indonesia) yang hadir bersama suami dan 2 anak remajanya mengungkapkan kekagumannya. 

“Saya selalu merasa ada keramahan dan kebersamaan yang kuat dalam setiap acara masyarakat Indonesia di Belanda. Toleransi dan semangat menghargai antar mereka begitu tinggi, dan tentunya hiburan yang menyatukan emosi mereka selain makanan yang enak”, paparnya.

Lebih lanjut, Corrie menyatakan, “Kedua anak perempuan saya pun sangat menikmati suasana ini, apalagi satu di antaranya lahir di Indonesia.”