Takut Ketinggalan Kereta, Pemudik Banjiri Stasiun Senen

Pemudik di Stasiun Senen
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Stasiun Senen, Jakarta Pusat, saat ini sudah dipadati para pemudik yang hendak ke kampung halaman. Kondisi ini, rupanya sudah berlangsung sejak akhir pekan kemarin.

Berdasarkan pantauan tvOne, Senin 13 Juli 2015, kepadatan ini terjadi karena banyaknya pemudik yang datang lebih awal, jauh dengan waktu keberangkatan kereta. Banyak penumpang menuturkan, jika mereka datang lebih awal empat-sampai lima jam, karena takut ketinggalan, atau kehabisan kereta.

Alhasil, para penumpang pun memenuhi hampir seluruh sudut Stasiun Senen. Ruang tunggu pun nampak sesak dengan aktivitas pemudik yang tidur, makan, serta aktivitas lainnya.

Sementara itu, berdasarkan penuturan petugas Stasiun Senen, siang ini, ada 15 kereta yang diberangkatkan ke Yogyakarta, dan Malang, Jawa Timur. Hari ini, terjadwal ada 32 kali perjalanan dengan 26 kereta reguler dan sisanya kereta tambahan.

Porter semringah

Banyaknya pemudik yang mulai memenuhi Stasiun Senen, rupanya menjadi berkah tersendiri bagi para porter. Sejak pagi, mereka nampak semringah, karena banyak mendapatkan uang dari hasil jasanya menggotong bawaan pemudik.

Seperti halnya yang disampaikan Slamet, pria asal Cirebon, Jawa Barat itu mengaku dapat mengantongi uang hingga Rp250 ribu dalam satu hari.

"Biasanya, saya cuma dapat Rp70 ribu. Tapi kini, jadi segitu (Rp250 ribu)," kata Slamet, saat diwawancarai tim mudik tvOne.

Dalam setiap mengangkut bawaan penumang, ia mengaku bisa mengantongi Rp15-Rp20 ribu. Ia pun mengaku rela tak mudik ke kampung halaman saat ini, demi meraup untung.

"Kalau Lebaran ini momen (momentum) untuk cari uang lebih, saya mudiknya habis Lebaran saja," kata pria yang telah menjadi porter selama 20 tahun itu. (asp)