Alasan Asing Tertarik Proyek Listrik 35 Ribu MW
Rabu, 17 Juni 2015 - 12:53 WIB
Sumber :
- iStock
VIVA.co.id - Presiden Komisioner PT Indonesia Infrastructure Finance, M. Chatib Basri, mengatakan bahwa investor asing akan lebih meminati proyek infrastruktur yang lebih terlihat secara jelas.
Dia menilai, untuk investasi proyek yang ada di Indonesia, investor asing lebih memilih proyek listrik 35 ribu megawatt untuk berinvestasi.
''Investor cari yang seperti itu, yang visibel, lebih ke proyek listrik karena pemerintah punya proyek 35 ribu megawatt,'' ujar Chatib, di sela acara bertajuk Indonesia Infrastructure Finance Conference 2015 di Grand Hyatt, Jakarta, Rabu 17 Juni 2015.
Dia menjelaskan, ketertarikan investor asing terhadap proyek listrik 35 ribu megawatt dibanding pembangunan infrastruktur seperti jalan, adalah karena proyeknya lebih besar dan jelas.
Mantan menteri keuangan itu juga mengatakan, minat investasi juga terlihat kepada industri minyak dan gas. Karena, industri tersebut merupakan proyek di mana komponen asing akan lebih banyak dipakai pada sektor tersebut.
''Minat infrastruktur itu beragam dan macam-macam, tapi orang bisa jadi pragmatis dan realistis. Pasti mereka cari yang ada regulasinya, terutama proyek yang paling difokuskan pemerintah,'' tuturnya. (art)
Baca Juga :
Dia menilai, untuk investasi proyek yang ada di Indonesia, investor asing lebih memilih proyek listrik 35 ribu megawatt untuk berinvestasi.
''Investor cari yang seperti itu, yang visibel, lebih ke proyek listrik karena pemerintah punya proyek 35 ribu megawatt,'' ujar Chatib, di sela acara bertajuk Indonesia Infrastructure Finance Conference 2015 di Grand Hyatt, Jakarta, Rabu 17 Juni 2015.
Dia menjelaskan, ketertarikan investor asing terhadap proyek listrik 35 ribu megawatt dibanding pembangunan infrastruktur seperti jalan, adalah karena proyeknya lebih besar dan jelas.
Mantan menteri keuangan itu juga mengatakan, minat investasi juga terlihat kepada industri minyak dan gas. Karena, industri tersebut merupakan proyek di mana komponen asing akan lebih banyak dipakai pada sektor tersebut.
''Minat infrastruktur itu beragam dan macam-macam, tapi orang bisa jadi pragmatis dan realistis. Pasti mereka cari yang ada regulasinya, terutama proyek yang paling difokuskan pemerintah,'' tuturnya. (art)