Para Penjual Drama Kehidupan

Roro Fitria
Sumber :
  • Instagram
VIVA.co.id - Sensasi artis harus diakui jauh lebih menarik dibanding prestasinya. Kondisi ini terjadi dalam kehidupan selebriti di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Di tanah air, sekitar 10 tahun belakangan ini banyak bermunculan artis-artis baru yang minim prestasi.

Bahkan, orang tak ingat, peran apa yang membuatnya menjadi artis. Tiba-tiba, wajah dan namanya sering wara-wiri di media hiburan, khususnya televisi. Sempat muncul istilah artis infotainment .

Dalam perjalanan waktu, hal ini bukan justru membaik, tetapi semakin banyak artis yang tidak jelas. Tren ini kian menjamur.  Bukan hanya infotainment . Justru, sensasi artis itu menjadi komoditi di sejumlah acara televisi. Mulai dari acara musik, talk show , komedi, bahkan kontes musik bergengsi. Para artis berlomba-lomba menjual aib dengan penuh drama dan dihiasi airmata.

Fenomena ini pada akhirnya membuat orang semakin mudah memperoleh titel artis. Tanpa prestasi, tanpa kualitas dan bakat yang mumpuni. Dengan mudahnya mereka menyandang predikat artis. Contohnya kisah Julia Perez atau Dewi Perssik yang banyak disebut hanya modal sensasi. Dan sekarang ini, yang cukup menghebohkan dunia selebritas adalah artis-artis seperti Angel Lelga, Bella Shofie, dan Roro Fitria.

Para artis ini menjadi sorotan, bukan karena prestasi, melainkan keberanian mereka pamer barang mewah di depan publik. Sebut saja tas Hermes, sepatu Christan Loubotin hingga mobil kategori supercar seharga miliaran rupiah.
 
Dari situ, akhirnya mendorong masyarakat mempertanyakan dari mana barang-barang mewah itu mereka peroleh. Namun, para artis itu memilih tutup mata terhadap sorotan miring masyarakat terhadap gaya hidup mewah mereka. Bukannya malu, justru, para artis ini semakin menjadi-jadi. Bahkan, yang lebih memprihatinkan mereka justru melakukan
road show
, menjual drama kehidupan mewah dari TV ke TV.

 

Kehadiran para artis itu membuat masyarakat terheran-heran. Terlebih lagi, dengan tanpa rasa malu mengungkapkan diri sebagai istri kedua dan memamerkan mobil-mobil mewah yang ternyata tidak memiliki surat resmi alias bodong. Atau mengekspos foto-foto vulgar di dunia maya, hanya untuk menjadi sorotan dan perbincangan publik.


Dan yang paling miris, bahkan orang yang terjerat masalah kriminal, dengan mudahnya tampil di televisi dan menjadi artis dadakan.  Semua sensasi itu, justru semakin 'melangitkan' nama mereka di dunia selebrita.


Ke Mana Mereka yang Berprestasi


Sepertinya era nama besar Christine Hakim yang sarat dengan penghargaan, artis kawakan Yenny Rachman yang dijuluki magma perfilman Indonesia, Dian Sastro yang banyak menuai pujian dari aktingnya, penyanyi sekaliber Ruth Sahanaya atau pun musisi besar lain hanya tinggal sebuah  kenangan.


Para artis yang sarat prestasi dan penghargaan ini, justru 'ditenggelamkan' dengan kehadiran artis-artis yang berani menjual drama kehidupannya. Para artis berprestasi ini tak menarik perhatian publik lagi.


Saat mereka berhasil meraih prestasi, hanya dianggap sambil lalu saja. Contoh terbaru, aktor Ray Sahetapy yang berhasil membawa nama Indonesia di panggung hiburan Hollywood. Mantan suami Dewi Yull ini mendapatkan peran di film
Captain America
.


Tetapi, tragisnya, Ray tak terlihat mendapat undangan
road show
dari TV ke TV. Beberapa film Indonesia yang masuk dalam festival film dunia, juga nyaris tidak terdengar gaungnya.


Bahkan, muncul anggapan bahwa artis berprestasi itu tidak laku dijual. Sehingga tidak banyak media yang mengeskpos prestasi mereka.


Apalagi, artis-artis tersebut enggan menjual aib kehidupan pribadinya, dan akhirnya membuat nama mereka semakin tenggelam. Sementara itu, artis-artis penuh sensasi  terus berkibar dan berjaya, walau minim prestasi. Lihat saja, sejak menikah dengan Suryono, dan terbongkar hanya sebagai istri kedua dari pengusaha asal Papua itu, Bella Shofie semakin laris manis. Wajahnya hampir setiap hari menghiasi sejumlah acara di televisi. Ia hadir dengan menjual cerita yang sama, keputusannya menjadi istri kedua.

 

Bella pun seperti menikmati popularitasnya tersebut. Di sejumlah acara ia mengaku tidak masalah jadi istri kedua Suryono. "Memang kenapa kalau istri kedua. Yang penting kan menikahnya sah, dan diizinkan istri pertama," ujar mantan kekasih Adjie Pangestu ini.


Ia tanpa ragu-ragu, juga membanggakan sang suami, yang memanjakannya dengan barang-barang mewah. Ditinggal lama suami juga bukan masalah untuknya. Sang suami, yang pengusaha ini lebih sering di luar kota, sementara Bella tetap di Jakarta. "Yang penting suami bisa adil," ujarnya.


Meski demikian, Bella tak terima dibilang artis tak memiliki karya. Ia menegaskan sebagai artis ia juga memiliki karya. Ia sudah berakting di sejumlah sinetron dan film. Selain itu, artis ini mengaku memiliki empat single.


"Aku ini sudah punya empat single. Suara aku juga enggak jelek-jelek banget
kok
. Lagu aku juga ada yang suka," ujarnya.  Dengan karyanya itu, Bella tidak merasa sebagai artis yang hadir di panggung hiburan Indonesia hanya bermodalkan sensasi dan settingan semata. “Banyak yang tahu lagu aku juga
kok
,” ujarnya singkat.




Pamer dan Ritual Demi Popularitas

 

Selain Bella, artis yang juga sedang laris manis tampil di televisi adalah Roro Fitria. Roro juga asyik menjual cerita koleksi barang mewah hingga nilai tabungannya di beberapa bank. Tanpa sungkan, Roro membawa buku tabungan tersebut ke sejumlah acara di televisi. Dan terlihat nilai tabungan sebesar Rp1 triliun, dan deposito sebesar Rp20 miliar.


Selain tabungan, Roro juga memperlihatkan sertifikat tanah, apartemen, dan mobil sport terbarunya, yang dibeli seharha Rp14 miliar. "Lagian kalau aku enggak bawa nanti disangka bohong, cuma
omdo
(omong doang). Jadi aku bawa sebagai bukti," kata Roro dengan gaya centilnya.


Keberanian Roro menjual cerita soal harta dan nilai kekayaan membuat orang mempertanyakan dari mana ia memperoleh uang untuk biaya hidupnya yang super mewah. Terlebih lagi, sebagai artis, Roro tak terdengar gaungnya. Tak ada yang tahu lagu, sinetron, atau pun film yang dibintangi artis tersebut. Namun, kekayaannya mengalahkan artis ternama dan berhonor termahal sekalipun.


Namun, Roro punya jawaban sendiri soal tudingan miring itu. Dengan tegas, artis seksi ini menyatakan harta itu  merupakan warisan keluarga besarnya.


"Alhamdulilah, dua tahun lalu ada pembagian warisan. Kebetulan, aku belum nikah. Jadi, untuk aku, ya aku pakai sendiri," kata Roro.


Dulu, lanjut Roro, ayahnya adalah seorang pengusaha properti.  Dengan latar belakang keluarganya yang kaya, ia merasa wajar-wajar saja dengan harta yang dimilikinya saat ini. "Papa suka buat design, buat rumah, dan gedung juga, karena dia insinyur," terang Roro lagi.


Ditambahkan Roro, sebelum tenar, ia sudah bergabung dengan klub mobil mewah. Tak sampai di situ, Roro juga blakblakan menguak sisi lain dari kehidupannya. Roro mengaku sering menjalani ritual mistis untuk menjaga kecantikannya.  Tak banyak yang berani melakukan hal ini.

Ia memiliki ritual khusus di malam-malam tertentu. Ia mengaku sering berendam dalam air bertabur kembang tujuh rupa. "Setiap malam-malam tertentu, malam Jumat kliwon, malam Selasa Kliwon, dan malam Weton saya," kata dia.


Dimanjakan media


Tingkah polah selebriti yang gemar menarik perhatian publik dengan menjual cerita kehidupan pribadi bukan lagi hal yang tabu. Mereka justru berlomba-lomba mengeskpos aib dan harta kekayaan demi mendongkrak popularitas.


Dan yang membuat para artis ini senang, media seakan memberi ruang dan tempat untuk eksis dan berbagi cerita. Hal itu terlihat dari sejumlah televisi yang sengaja mengundang para artis ini untuk mengumbar cerita mereka di hadapan publik.


Hal ini juga dibenarkan oleh Sosiolog Devi Rachmawati. Menurut Devi, jenis selebriti ini memiliki komunitas yang spesial. Namun, jumlah komunitas seleb ini tidaklah banyak. Sehingga para artis ini mendapat tempat untuk menunjukkan eksistensinya ketika dimanjakan media.


"Dapat dukungan media, seperti media sosial dan juga televisi. Sehingga memudahkan mereka untuk tampil eksis," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon.


Selain itu, menurut Devi, dengan adanya dukungan media memudahkan mereka untuk tampil dan meraih popularitas. "Mereka juga ingin mendapat pengakuan dari lingkungannya, dan juga masyarakat," ujarnya.


Pernyataan yang sama juga dilontarkan psikolog, Efnie Indrianie. Menurut psikolog muda ini, sejumlah artis itu semakin merasa senang dan puas, karena artis tersebut merasa memiliki fasilitas untuk nampang di depan publik.


"Dengan adanya fasilitas atau mediator dari lingkungan, karakter tersebut akan semakin kuat," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon.


Ditambahkan Efnie, orang yang suka mencari perhatian orang lain atau narsistik, tetapi tidak disertai prestasi atau hal positif lainnya selalu tampil eksentrik. Itu termasuk strategi para artis untuk dilirik publik. "Sehingga orang akan melihat mereka," ujarnya.