Jakarta Setiabudi Anggarkan Belanja Modal Rp600 Miliar
Kamis, 11 Juni 2015 - 15:17 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Emiten properti PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk, mengalokasikan belanja modal, atau
capital expenditure
(capex) tahun ini sebesar Rp600 miliar. Dana itu akan digunakan untuk renovasi bangunan dan pembelian bank tanah.
"Sumber dana, biasanya strategi yang kami lakukan 30 persen dari capital (modal internal) dan 70 persen bank loan (pinjaman)," ujar Direktur Jakarta Setiabudi, LE Chandra P. Asali, di Jakarta, Kamis 11 Juni 2015.
Chandra mengatakan, dana belanja modal sebagian dipakai untuk merenovasi Hotel Bali Hyatt dan Andaz, serta membangun mixed-use development (bangunan terpadu) di Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
Selain itu, Chandra menambahkan, pihaknya juga telah menggunakan dana belanja modal untuk penambahan land bank (ketersediaan lahan) di Bangka Belitung, yang rencananya akan dibangun resort.
Hal itu, karena perseroan menganggap Bangka Belitung sangat potensial, lantaran lokasi pariwisata yang terbilang menarik setelah Bali dan Lombok.
"Tahun ini, kami anggarannya untuk penambahan bank tanah sudah terserap Rp100 miliar per Juni 2015," tuturnya.
Chandra menambahkan, Hotel Bali Hyatt dan Andaz diperkirakan selesai di 2017 mendatang dan akan menambahkan kontribusi dari sisi pendapatan sekitar US$40 juta. (asp)
Baca Juga :
"Sumber dana, biasanya strategi yang kami lakukan 30 persen dari capital (modal internal) dan 70 persen bank loan (pinjaman)," ujar Direktur Jakarta Setiabudi, LE Chandra P. Asali, di Jakarta, Kamis 11 Juni 2015.
Chandra mengatakan, dana belanja modal sebagian dipakai untuk merenovasi Hotel Bali Hyatt dan Andaz, serta membangun mixed-use development (bangunan terpadu) di Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
Selain itu, Chandra menambahkan, pihaknya juga telah menggunakan dana belanja modal untuk penambahan land bank (ketersediaan lahan) di Bangka Belitung, yang rencananya akan dibangun resort.
Hal itu, karena perseroan menganggap Bangka Belitung sangat potensial, lantaran lokasi pariwisata yang terbilang menarik setelah Bali dan Lombok.
"Tahun ini, kami anggarannya untuk penambahan bank tanah sudah terserap Rp100 miliar per Juni 2015," tuturnya.
Chandra menambahkan, Hotel Bali Hyatt dan Andaz diperkirakan selesai di 2017 mendatang dan akan menambahkan kontribusi dari sisi pendapatan sekitar US$40 juta. (asp)