Arkeolog: Kemungkinan Indonesia Punya Banyak Lukisan Gua

Lukisan purbakala di Gua Sulawesi
Sumber :
  • SWNS.com/Pedro Saura
VIVA.co.id - Truman Simanjuntak, Penasihat Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia, mengemukakan bahwa Indonesia memiliki sejarah yang sangat langka, seperti lukisan gua yang dilakukan oleh homo sapiens.

Disampaikannya, Indonesia berpotensi besar memiliki peninggalan lukisan gua yang belum terungkap, sehingga bila dilakukan penelitian lebih lanjut maka akan ditemukan beberapa lukisan gua lainnya.

"Lukisan gua itu ekspresi seni atau juga ekspresi alam pikir. Maka, dalam suatu lukisan gua memiliki pengetahuan luar biasa, bagaimana masyarakat pada zaman dulu berpikir di setiap harinya yang kemudian dituangkan ke dalam lukisan gua. Ini menjadi nilai pada lukisan gua," ujar dia pada presentasinya berjudul 'Lukisan Gua di Sulawesi Selatan, Bukti Kreativitas Homo sapiens Tertua di Dunia' di Hotel Arya Duta, Jakarta, Senin, 25 Mei 2015.

Ia pun mengungkapkan hasil penemuan lukisan gua berupa tangan yang baru-baru ini ditemukan, yakni di Gua Maros, Sulawesi Selatan. Diyakini, lukisan tersebut berusia sekitar 40.000 tahun lalu.


Ia mengakui bahwa lukisan gua ini sangat universal. Artinya, dapat ditemukan di situs-situs yang berada di masing-masing negara. Disebutkan ada 70.000 situs besar dan 45 juta gambar atau tanda yang ditemukan.


"Ini sungguh banyak bukan main. Di Indonesia, saya belum tahu, tapi kalau kekayaan lukisan seperti itu maka cukup menyakinkan bahwa Indonesia signifikan dalam menyumbang lukisan gua. Sebab, sampai saat ini belum banyak ditemukan lukisan gua, hanya bagian Indonesia timur saja," jelas Truman.


Keyakinan Truman cukup beralasan. Nenek moyang manusia ini sering menggunakan lukisan, gambar, atau tanda sebagai alat komunikasi mereka dengan yang lainnya. Dan itu, berlangsung dari puluhan ribu hingga ribuan tahun lalu.


"Masih terus berkembang tentunya lukisan gua ini, sebelum masyarakat mengenal tulisan. Lukisan gua awalnya merupakan komunikasi mereka. Setelah mengenal huruf, maka lukisan gua ditinggalkan," ucapnya.


Maka dari itu, ia sangat mengharapkan peran pemerintah dalam kontribusinya terhadap penelitian sejarah nenek moyang di Indonesia. Diungkapkannya, semakin banyak lukisan gua yang ditemukan, maka itu akan menyumbang inspirasi bagi yang lainnya, khususnya di bidang ilmu pengetahuan.


"Penemuan dunia ini akan semakin banyak, pemerintah bisa mendukung penelitian secara intensif, berkelanjutan, dan konseptual. Ini sangat diharapkan, kalau tidak, berarti sangat jauh dari idealisme. Banyak potensi penemuan yang masih terpendam di dalam tanah, itu tantangan bagi kita," tutur dia.