Indosat-Smaato Ingin Kuasai Pasar Iklan Digital Indonesia
Jumat, 22 Mei 2015 - 10:59 WIB
Sumber :
- Viva.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id
- PT Indosat Tbk dan perusahaan penyedia jasa global, Smaato, melakukan
joint venture
untuk membentuk usaha
advertising
, bernama Indonesia Mobile Exchange (IMX). Nantinya, IMX akan berada di bawah naungan PT Portal Bursa Digital, perusahaan hasil kerja sama Indosat dan Smaato.
Chief Executive Officer
(CEO) IMX, Citra Agus, Jumat 22 Mei 2015, mengatakan IMX merupakan sebuah platform digital yang dibentuk dari hasil inovasi di bidang digital
mobile advertising
.
"IMX akan menyasar pengguna
mobile advertising
yang diharapkan dapat menjangkau seluruh pelanggan selular di Indonesia," ujar tutur Citra di Jakarta.
Diklaim, platform digital bentukan Indosat dan Smaato ini menggunakan teknologi
real-time bidding
pertama di Indonesia. IMX menjadi pemain anyar di kelas Over the Top (OTT), sebab untuk mengoperasikannya harus menggunakan jaringan internet dari seluruh operator, tak hanya Indosat saja. Platform ini akan menggandeng pemilik konten melalui publisher di Indonesia.
Citra menjelaskan,
partner publisher
yang menggunakan platform IMX memungkinkan dapat memonetisasi lebih maksimal. Ini akan membuat pintu advertiser lokal dan global menjadi sangat terbuka. Sementara itu, bagi advertiser-nya, integrasi informasi perilaku pelanggan mobile berbasis program dapat menajamkan target sasaran.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur dan CEO Indosat, Alexander Rusli, menuturkan, kehadiran IMX tersebut merupakan langkah strategis bagi perusahaannya untuk mulai berinvestasi pada pembentukkan ekositem layanan digital.
Meski tak menyebutkan dana investasinya dalam usaha
Baca Juga :
"Kami berkomitmen membangun ekosistem digital, sehingga Indonesia mampu bersaing di pasar global," ungkap Alex.
Alex melanjutkan, ekosistem pasar yang sehat menjadi poin terpenting, agar semua pihak mendapatkan nilai tambah yang nyata. Inovasi ini diharapkan dapat membuka peluang peningkatan bisnis dan kapasitas sumber daya manusia. Di samping itu, penyerapan standar global dalam pemanfaatan teknologi diharapkan dapat membuka potensi kolaborasi yang sampai saat belum sempat dieksplorasi.
"Ini pasar kita, maka kita yang menentukan," kata pria berkacamata ini.
Sebelumnya diketahui, Smaato sudah bergerak di
mobile advertisong exchange
dengan
real-time bidding
(RTB) dan
supply side platform
(SSP). Co-founder Smaatoo, Ragnar Krusse menjelaskan kerja sama ini merupakan pertemuan inovasi teknologi dengan pasar yang luas. Populasi Indonesia yang besar diharapkan bisa menjadi pendorong kekuatan ekonomi Indonesia menghadapi tren pasar global.
"Platform ini diharapkan dapar mendorong percepatan inovasi yang relevan," tambah Krusse.
(asp)