Danau Toba dalam Bidikan Kamera

Hal ini pun menarik perhatian salah satu fotografer Indonesia yaitu Hasiholan Siahaan yang ingin mengabadikan kehidupan masyarakat di tanah Toba melalui sebuah foto.

Hasiholan  merupakan putra asli tanah Batak yang telah menyelenggarakan pameran foto tunggal bertajuk Eksotisme Tano Toba. Pameran foto itu berisikan tentang  keindahan alam, lingkungan dan prasejarah yang tersisa ketika super volcano Toba meletus.

"Tujuan mendokumentasikan jejak peradaban dan budaya Batak ini untuk berbagi pengetahuan agar generasi muda tahu serta lebih peduli dengan ajaran yang ditinggalkan para leluhur," ujar Hasiholan Siahaan, Sabtu, 16 Mei 2015.

Selain itu dia membutuhkan waktu selama sembilan tahun untuk memulai riset dari berbagai sumber yang sangat terbatas. Banyak kesulitan dan kendala yang dihadapi, saat pengambilan gambar seperti naik turun gunung dan menyusuri jalan setapak serta jurang.

Puluhan frame yang ditampilkan memberikan banyak informasi tentang identitas awal masyarakat Batak. Mulai dari lokasi yang dipercaya sebagai tempat leluhur Batak yaitu Gunung Pusuk Buhit. Adapula makam batu kuno yang diyakini sebagai makam leluhur di Sihotang, dan pemukiman kecil di pelosok Samosir bertembok batu bekas peninggalan zaman megalitikum.

"Dalam kesempatan tersebut saya tidak hanya memamerkan foto semata tapi sebagian karya terbaik saya akan dilelang dan sebagian hasilnya akan disumbangkan kepada saudara-saudara kami di Sinabung," katanya.

Sejumlah foto yang ditampilkan menyiratkan  kesederhanaan dalam kehidupan, seperti gotong royong, dan ritual-ritual yang menjadikan cagar budaya Tanah Batak.

"Saya sangat senang dan bersemangat untuk melihat pameran ini sebab banyak edukasi yang tidak kita tahu tergambar dalam foto-foto ini," ujar Dennis salah satu pengunjung pameran Eksotisme Tano Toba.

Pameran ini sudah mulai diselenggarakan sejak 14 Mei hingga 17 Mei 2015 mendatang di Restoran Toba Dream, Jakarta. Untuk melihat pameran ini pengunjung dibebaskan biaya.