17 Mei, Robot Philae Bangkit dari Tidur Panjang?
Selasa, 12 Mei 2015 - 17:08 WIB
Sumber :
- REUTERS/ESA/Rosetta/Philae/CIVA
VIVA.co.id
- Peneliti Badan Antariksa Eropa (ESA) tengah menanti robot pendarat di komet 67P/Churyumov–Gerasimenko atau 67P, bangun dari tidur panjangnya.
Pada pertengahan bulan ini, yaitu 17 Mei 2015, posisi Philae akan cocok mendapatkan paparan sinar matahari.
Baca Juga :
Ulamec menambahkan, pada Mei ini, merupakan kesempatan yang baik bagi Philae untuk berusaha menghasilkan kontak dengan pesawat induknya, Rosetta. Dan selanjutnya, sebulan berikutnya adalah kesempatan yang lebih baik lagi.
"Pada Juni, Philae akan lebih baik. Karena, akan semakin dekat ke matahari. Kami berharap Philae akan makin mendapatkan daya," tutur dia.
Peneliti ESA mengatakan, pada 13 Agustus 2015, komet 67P akan mencapai titik terdekat dengan matahari, sebelum nantinya kembali membelok dalam antariksa.
Tahap kritis untuk membangunkan Philae ini sangat dinanti. Sebab, jika Philae tak bisa bangun pada rentang Mei-Agustus nanti, harapan Philae hidup tak akan ada lagi.
Untuk bangun dari tidur, Ulamec mengatakan, robot pendarat itu butuh dua kondisi yang mendukung. Pertama, interior Philae membutuhkan suhu setidaknya -45 derajat celsius sebelum bisa kembali bangun secara aman.
Kondisi selanjutnya, Philae butuh mengumpulkan sejumlah energi yang cukup dari panel surya. Energi ini untuk menghidupkan dan mengembalikan komunikasi dengan pesawat pengorbit Rosetta, yang kini berjaga pada jarak 200 kilometer dari komet 67P.
Ulamec mengatakan, soal suhu adalah kekhawatiran utama. Sebab baterai akan mengisi ulang dengan catatan suhu mencapai nol derajat celcius.
Robot pendarat itu hanya berusia tak lebih dari tiga hari, usai mendarat di komet 67P pada November tahun lalu. Robot sempat memantul beberapa kali sebelum berhenti di lereng permukaan komet.
Titik pendaratan Philae tak sesuai rencana, terhalang dari paparan sinar matahari dan tak bisa bergerak bebas. Kondisi ini membuat Philae tak terhalang dari sinar matahari. Kian parah, dengan diperparah daya baterai awal robot. Akhirnya robot pendarat itu tertidur hingga kini. (art)