Ketika Kain Tradisional Indonesia Berpadu dengan Tren K-pop
Senin, 11 Mei 2015 - 08:18 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Riska Herliafifah
VIVA.co.id - Desainer senior Indonesia, Musa Widyatmodjo, selama ini dikenal dengan rancangan busana wanita. Setelah 24 tahun berkarya, kini Musa membuat lini koleksi terbaru khusus pria lewat label 'Musa Widyatmodjo'.
Sebelumnya, brand tersebut sudah hadir dalam bentuk busana siap pakai eksklusif khusus wanita. Kini, nama yang sama juga dipakai oleh Musa untuk koleksi busana pria.
Dalam proses pembuatan busana pria, pria berkacamata ini mengaku bukan hal mudah. Apalagi, sejak awal Musa dikenal sebagai desainer busana wanita. Bahkan, ia membutuhkan waktu lima tahun sampai benar-benar berani meluncurkan koleksi busana pria.
"Proses lima tahun mulai dari trial, eror, laku, atau tidak, bahannya luntur dan lainnya. Itu semua proses. Sampai pada akhirnya, saya sudah berani untuk bikin fashion show full pria," katanya dalam bincang bersama media di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Untuk desain, koleksi busana pria Musa bisa dibilang anak muda dan versatile, yakni cocok dipakai dalam berbagai acara dan segala usia.
Hal unik dalam rancangannya kali ini adalah tabrak motif dalam satu busana. Ada yang tampil dengan paduan kain tenun Bali, NTT, lurik, dan batik Pekalongan. Musa terinspirasi dari tren pakaian pria di Korea Selatan.
"Saya ambil tren K-Pop style, yang tabrak warna, model, motif, karena filosofinya mereka sangat fashionable," tambahnya.
Musa menambahkan, memakai wastra nusantara untuk busana khusus pria memang penuh dengan tantangan. Ia harus berinovasi, agar busana tersebut tidak terlihat kaku dan terlalu tua.
"Kalau pria harus maskulin. Ada beberapa yang terlalu boring buat media, tetapi terlalu fashionable buat orang lain. Itu gimana pinter-pinternya saya bisa menarik buat media, tetapi menarik pembeli juga," tambah Musa.
Untuk menandai hadirnya Musa Widyatmodjo Menswear, sebuah fashion show akan digelar di Jakarta Fashion & Food Festival, Kelapa Gading pada 21 Mei 2015. Koleksi ini pun mulai dijual di pasaran, yaitu di Galeries Lafayette, Central Departement Store, butik Musa di Kelapa Gading dan di Jalan Kemanggisan Utama No. 9 B Jakarta Barat. (asp)
Sebelumnya, brand tersebut sudah hadir dalam bentuk busana siap pakai eksklusif khusus wanita. Kini, nama yang sama juga dipakai oleh Musa untuk koleksi busana pria.
Dalam proses pembuatan busana pria, pria berkacamata ini mengaku bukan hal mudah. Apalagi, sejak awal Musa dikenal sebagai desainer busana wanita. Bahkan, ia membutuhkan waktu lima tahun sampai benar-benar berani meluncurkan koleksi busana pria.
"Proses lima tahun mulai dari trial, eror, laku, atau tidak, bahannya luntur dan lainnya. Itu semua proses. Sampai pada akhirnya, saya sudah berani untuk bikin fashion show full pria," katanya dalam bincang bersama media di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Untuk desain, koleksi busana pria Musa bisa dibilang anak muda dan versatile, yakni cocok dipakai dalam berbagai acara dan segala usia.
Hal unik dalam rancangannya kali ini adalah tabrak motif dalam satu busana. Ada yang tampil dengan paduan kain tenun Bali, NTT, lurik, dan batik Pekalongan. Musa terinspirasi dari tren pakaian pria di Korea Selatan.
"Saya ambil tren K-Pop style, yang tabrak warna, model, motif, karena filosofinya mereka sangat fashionable," tambahnya.
Musa menambahkan, memakai wastra nusantara untuk busana khusus pria memang penuh dengan tantangan. Ia harus berinovasi, agar busana tersebut tidak terlihat kaku dan terlalu tua.
"Kalau pria harus maskulin. Ada beberapa yang terlalu boring buat media, tetapi terlalu fashionable buat orang lain. Itu gimana pinter-pinternya saya bisa menarik buat media, tetapi menarik pembeli juga," tambah Musa.
Untuk menandai hadirnya Musa Widyatmodjo Menswear, sebuah fashion show akan digelar di Jakarta Fashion & Food Festival, Kelapa Gading pada 21 Mei 2015. Koleksi ini pun mulai dijual di pasaran, yaitu di Galeries Lafayette, Central Departement Store, butik Musa di Kelapa Gading dan di Jalan Kemanggisan Utama No. 9 B Jakarta Barat. (asp)