XL Targetkan 250 Pelanggan 'Data Center' di 2015
- XL Axiata
VIVA.co.id - Data menunjukkan perusahaan dan UKM di Indonesia masih banyak yang menggunakan data center di luar negeri. Hal ini dianggap sebagai pasar yang baik bagi operator telekomunikasi untuk menambah revenue di saat industri digital semakin tinggi.
XL, melalui divisi komputasi awan (Cloud) telah memiliki tiga data center berlokasi di Surabaya, Jakarta dan Pekanbaru. Ketiganya merupakan pusat layanan komputasi awan, collocation, dan bahkan juga Disaster Recovery Center (DRC).
"Sangat disayangkan, masih banyak korporasi di Indonesia yang masih menggunakan data center dari luar negeri. Traficc banyak yang lari ke luar dan biaya pun masuk ke negara lain. Oleh karena itu Indonesia butuh data center yang berkualitas baik," ujar Chief Digital Service XL Axiata, Yessie D. Yosetya, di Jakarta, Jumat, 8 Mei 2015.
Data center yang berkualitas itu, menurut Yessie, harus dibuktikan dengan adanya sertifikasi sehingga kualitasnya dianggap setara dengan data center luar negeri. Data center XL sendiri telah mendapatkan sertifikasi internasional ISO/IC 27001 untuk Information Security Management, ISO/IEC 20000-1 untuk Information Technology Services Management, dan sertifikat TIER III Design dari Uptime Institute, Amerika Serikat.
Tidak hanya cukup dengan kualitas, Yessie juga mengatakan akan memperluas pembangunan data center-nya ke wilayah timur Indonesia. Balikpapan akan menjadi lokasi data center baru seluas 600 meter persergi. Ini menjadikan XL memiliki data center sebesar 12.900 meter persegi di 2015, dengan dukungan 22.300 rak yang ada.
"Kami pilih Balikpapan karena itu bukan jalur patahan dan juga bukan jalur Gunung berapi dan gempa," ujar Yessie.
Ditambahkan Cloud & Datacenter Senior Manager Digital Sevices XL, Meis Musida, ekspansi data center ini diharap jumlah pelanggan data center XL juga ikut meningkat. Targetnya, tahun ini akan bertambah menjadi 250 pelanggan untuk segmen korporasi dan UKM.
Saat ini jumlah pelanggan layanan tersebut di Indonesia baru 130. Sebanyak 65 persen di antaranya merupakan segmen UKM.
Untuk pembangunan dan pengembangan seluruh data center yang ada, XL mengaku telah menghabiskan biaya sampai Rp300 miliar.
"Kami fokus pada sertifikasi karena ini penting untuk sebuah data center dan menjadi prasyarat yang diminta oleh para pelanggan, terutama bagi mereka yang bergerak terutama di bidang finansial, telekomunikasi, dan energi. Keberadaan sertifikasi ini untuk menjamin agar data digital yang disimpan selalu aman dan selalu dapat di akses," ujar Meis.
XL mengklaim memiliki fasilitas berstandar dunia di setiap data center-nya. Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain untuk keamanan, terdapat lebih dari ratusan kamera pengawas yang selalu memonitor aktivitas yang ada di seluruh fasilitas yang ada. Layanan data center XL juga menggunakan fire suppression system yang ditempatkan pada setiap lantai dan dapat beroperasi secara manual ataupun otomatis.
Selain itu layanan Data Center XL juga mengoperasikan ā€ˇfasiltas pendingin kelas dunia sesuai dengan standar Redundant Precision Air Conditioning yang dilengkapi dengan alat untuk memonitor suhu dan kelembaban. Untuk lokasi, berada di dekat fasilitas umum seperti bandara dan kantor kepolisian, mudah dijangkau, dan bebas banjir.