Debu Komet 67P Bikin Bingung Pesawat Rosetta

Pendaratan Wahana Robot Philae di Komet Churyumov-Gerasimenko
Sumber :
  • REUTERS / ESA / Rosetta
VIVA.co.id
- Pesawat pengorbit komet 67P/Churyumov Gerasimenko, Rosetta dilaporkan telah mengalami kebingungan atau disorientasi akibat debu yang menyelimuti komet tersebut. Debu komet mengganggu sistem navigasi pesawat dan kemudian memaksa operasi pengamatan rutin pesawat tersendat.

Dikutip Spaceflightnow, Senin 6 April 2015, pesawat milik Badan Antariksa Eropa (ESA) mengalami masalah pada terbang melintasi komet pada 28 Maret 2015.  Pesawat melintasi es inti komet pada jarak yang terdekat, 14 Km. Sayangnya pada saat itu awan yang tumbuh sekitar inti komet berdampak pada pesawat.

Butir debu masuk ke bagian pesawat penghasil daya dari surya. Kondisi ini meningkatkan tarikan sebab pesawat saat itu tengah mendekati komet.

Dampaknya, pengendali Rosetta di bumi melihat ada efek serius pada pelacak bintang pada Rosetta. Pelacak tersebut berfungsi menemukan bintang panduan sebagai titik panduan dan menentukan keselarasan Rosetta dengan bumi dan matahari.

"Selama terbang lintas, ada problem yaitu pelacak bintang utama menghadapi kesulitan mengunci bintang (sebagai panduan)," ujar pejabat ESA dalam blog ESA.

Pejabat tersebut mengatakan upaya perbaikan alat pelacak itu dilakukan. Tapi ada banyak kebisingan akibat aktivitas dekat inti komet yaitu banyaknya ratusan 'bintang palsu' yang terdaftar pada pelacak.

"Butuh waktu hampir 24 jam untuk memperbaiki pelacak," ujar pejabat tersebut.

Meski udah dilakukan penindakan, problem 'bintang palsu' masih sangat menganggu.

Akhirnya, Rosetta berakhir pada mode safe, yang mana pesawat mematikan instrumen ilmiah dan menghentikan fungsi tak inti untuk menjalin keberlangsungan pesawat. Mode safe dilakukan sehari setelah terbang lintas Rosetta pada komet.

Selanjutnya pada 30 Maret, insinyur pada pusat kendali Rosetta di Darmstadf, Jerman sudah normal kembali. Tapi pejabat ESA masih menangguhkan fungsi operasi pesawat.

ESA kemudian memutuskan menjauh 400 Km dari komet pada 1 April dan kembali mendekat sejauh 140 Km pada 8 April nanti untuk melakukan aktivitas pengamatan seperti biasa.

![vivamore="Baca Juga :"]

[/vivamore]