Tony Fernandes: Bebas Visa Masuk Bisa Tarik Wisatawan
Kamis, 2 April 2015 - 21:17 WIB
Sumber :
- Viva.co.id/Agus Rahmat
VIVA.co.id - Bos AirAsia, Tony Fernandes, telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo, membahas masalah penerbangan dan pariwisata. Pertemuan itu berlangsung hari ini, Kamis, 2 April 2015.
Tony mengatakan, dia menyampaikan dukungan dan setuju dengan kebijakan bebas visa yang akan diterapkan pemerintah. Diketahui telah ada 40 negara yang menerapkan kebijakan ini.
"Banyak negara-negara Asia melakukan timbal balik ketika (Indonesia) menghapus visa," kata Tony, usai bertemu presiden.
Baca Juga :
Tony mengatakan, dia menyampaikan dukungan dan setuju dengan kebijakan bebas visa yang akan diterapkan pemerintah. Diketahui telah ada 40 negara yang menerapkan kebijakan ini.
"Banyak negara-negara Asia melakukan timbal balik ketika (Indonesia) menghapus visa," kata Tony, usai bertemu presiden.
Menurut dia, untuk meningkatkan jumlah pariwisata, bebas visa adalah langkah luar biasa yang dilakukan pemerintah.
"Indonesia mengambil langkah terbaik ke depan dengan membuat kebijakan bebas visa," tutur bos AirAsia ini.
Tony mengakui, dalam pembicaraan yang turut dihadiri Menhub Ignatius Jonan, bos Lion Air yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden Rusdi Kirana, Dirut Garuda Arif Wibowo, Menteri Pariwisata Arif Yahya, juga membahas rute-rute penerbangan di berbagai daerah.
Sebab, kata Tony, selama ini dunia hanya mengenal Indonesia dari Bali. "Ada begitu banyak tempat yang bagus di sini. Ambon, Raja Ampat, Surabaya, Malang. Begitu banyak tempat yang bagus. Sorong (Papua), saya pikir itu bisa dipromosikan," kata Tony.
Targetnya, kata dia, adalah 20 juta wisatawan terutama adalah wisatawan mancanegara. Tony mengaku, AirAsia siap membuka rute-rute ke wilayah pariwisata tersebut.
"Indonesia bukan hanya tentang Bali. Ada tempat bagus yang lain. Dunia ingin melihatnya," katanya.
Tony juga secara terbuka mengaku siap untuk mengoperasikan kembali rute Surabaya-Singapura. Rute ini ditutup setelah tragedi AirAsia QZ8501 pada akhir Desember 2014 di Selat Karimata, Kalimantan.
Terpisah, Menteri Pariwisata Arif Yahya mengatakan, hasil pertemuan dengan presiden memutuskan target wisatawan memang
double digit
dalam lima tahun.
"Oleh karena itu kita bicarakan dengan tiga maskapai untuk mencari solusi ini, juga fasilitas bandaranya. Makanya Menhub tadi dipanggil," kata Arif.
Kata Arif, komitmen AirAsia, Garuda dan Lion Air, membuat pemerintah yakin kalau target 20 juta wisatawan itu bisa tercapai.
"Untuk kita ketahui bahwa turis itu yang paling banyak di negara ASEAN dan itu dikuasai oleh pemain-pemain kita sendiri, Garuda, Lion, dan AirAsia," ucap Arif.![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]