Mengenang Kepergian Sang Kamus Musik Berjalan di Java Jazz

Ilustrasi Java Jazz 2015.
Sumber :
  • Twitter.com/javajazzfest
VIVA.co.id - Acara Java Jazz Festival memasuki hari ketiga pada Minggu, 8 Maret 2015. Tapi Mahameru room di JIExpo Kemayoran, Jakarta, terasa berbeda. Ada sedikit suasana berkabung karena mengenang kepergian sang kamus musik Indonesia berjalan, Denny Sakrie.

"Lagu ini tentang menyalakan seribu lilin bagi seseorang yang berarti. Denny Sakrie seseorang luar biasa bagi kami berdua, sangat menginspirasi, begitu passionate. Sangat menyenangkan," kata Endah yang kemudian membawakan Thousand Candles Lighted bersama suaminya, Rhesa.

Di mata mereka, Denny orang yang kaya akan ilmu pengetahuan musik tapi tak pelit membaginya. Banyak momen spesial yang dibagi bersama. Denny juga menjadi pendengar pertama sebelum mereka merilis albumnya ke pasar.

Mereka juga membawakan When You Love Someone. Salah satu lagu favorit almarhum dari mereka. Mereka pernah mendapat cerita, Denny selalu berjuang di paling depan saat menonton bersama anaknya, Fika ketika lagu ini dibawakan dalam konser.

Panggung kemudian diserahkan kepada White Shoes and The Couple Company di lagu pertama mereka membawakan Kisah dari Selatan Jakarta disambung dengan Lembe-lembe.

"Dia selalu open, kasih yang dia tahu soal musik. Dia juga orang yang menyenangkan dalam hidupnya, jadi nggak seharusnya kita sedih," kata salah satu personel lalu membawakan Selangkah ke Seberang sebagai penutup.

Pihak Java Jazz juga menyerahkan plakat dan penghargaan sebagai 'Most Supportive person for Java Jazz Festival'. Penghargaan diserahkan kepada istri almarhum, Mieke Hendrawati dan anaknya, Fika.

Neonomora menutup malam dengan You Want My Love. Mereka juga merasa kehilangan dengan kepergian almarhum.

"Kami semua pasti kehilangan sosok Denny Sakrie yang sangat penting untuk industri musik. Kami akan bawakan lagu awal dan saat itu beliau sangat mendukung saya," ujarnya.

Sepanjang acara juga diputar video testimonial dari orang yang mengenalnya dekat. Malam itu juga jadi peluncuran buku 100 Tahun Musik Indonesia yang sempat ditulis olehnya sebelum berpulang. Almarhum menghembuskan napas terakhirnya pada 3 Januari 2015 karena serangan jantung.

![vivamore=" Baca Juga :"]
[/vivamore]