Bedanya Kredit Kendaraan Konvensional dan Syariah
Senin, 9 Maret 2015 - 06:34 WIB
Sumber :
- iStock
VIVA.co.id
- Saat ini kredit syariah banyak ditawarkan oleh sejumlah bank dan lembaga pembiayaan. Salah satunya adalah untuk fasilitas kredit kendaraan bermotor (KKB).
Lantas, apa sebenarnya beda KKB konvensional dan KKB syariah?
Masing-masing jenis kredit memang memiliki kelebihan. Tidak heran bila kita terkadang bingung saat memilih. Berikut adalah penjelasan yang bisa memberi Anda sedikit pencerahan.
Apa itu KKB Konvensional?
Kredit kendaraan jenis ini banyak dikeluarkan bank konvensional atau lembaga perkreditan konvensional. Jenis kredit ini paling mudah ditemukan dan paling umum digunakan masyarakat.
Baik kendaraan bermotor baru atau bekas, Anda dapat menggunakan fasilitas pembiayaan ini. Ada dua pilihan lembaga yang bisa dipilih, yaitu bank dan non-bank. Dalam kreditnya, KKB konvensional juga memiliki suku bunga yang diberlakukan dan mengikuti suku bunga pasar.
Apa itu KKB Syariah?
Biasanya, KKB syariah merupakan produk kredit kendaraan yang dikeluarkan oleh bank syariah. Walaupun, saat ini tidak sedikit lembaga pembiayaan yang ikut mengeluarkan produk anti riba ini. Kelebihan dari kredit kendaraan jenis ini adalah menggunakan sistem bagi hasil, sehingga tidak terpengaruh suku bunga pasar.
Dalam pelaksanaan kreditnya, nasabah nantinya akan melakukan negosiasi profit dengan bank atau lembaga pembiayaan yang dipilih. Kemudian, bank dan lembaga pembiayaan akan memberikan patokan standar persentase bagi hasil yang menguntungkan berbagai pihak.
Apa perbedaannya?
Ada dua perbedaan mendasar yang bisa Anda ketahui untuk dua produk ini. Dengan mengetahuinya, Anda diharapkan dapat memilih jenis kredit yang sesuai.
1. Suku bunga
Seperti yang telah disebutkan di atas, kredit kendaraan konvensional memiliki bunga. Dua sistem bunga yang digunakan adalah bunga mengambang (
floating
) atau bunga tetap (
flat
).
Sedangkan, kredit kendaraan syariah menggunakan sistem bagi hasil. Jadi,
profit bank akan ditentukan di depan saat akad, sehingga nasabah dan bank akan tahu sama tahu. Baca Juga :
2. Jumlah cicilan
Perbedaan kedua adalah jumlah cicilan. Saat ini, KKB konvensional banyak yang menggunkaan sistem bunga tetap. Jadi, cicilan yang Anda bayarkan akan sama terus tiap bulannya. Hanya saja biasanya lembaga pemberi kredit akan menaikkan bunga lebih tinggi untuk mengantisipasi kerugian karena naik turunnya bunga pasar di masa depan.
Sedangkan, KKB syariah tidak menggunakan sistem bunga apa pun. Cicilan yang dibayarkan dari awal sampai akhir masa pinjaman akan tetap sama. Hal ini karena dalam perjanjian awal sudah ada persetujuan besar profit yang didapat.
3. Penalti
Pada KKB konvensional, jika Anda terlambat membayar angsuran maka Anda akan diberikan penalti atau denda. Denda ini biasanya lumayan besar sehingga bisa memberatkan keuangan Anda.
Selain itu, jumlahnya juga akan terus bertambah jika tidak segera Anda bayarkan karena biasanya denda ini dilipatkan per hari atau per minggu, tergantung kebijakan perusahaan.
Namun, KKB syariah tidak mengenal sistem denda. Jadi, jika Anda terlambat membayar angsuran, sistem hukuman yang diberikan Anda adalah dengan infaq. Selain itu, lembaga perkreditan juga akan memberi kesempatan kepada Anda untuk melakukan negosiasi jika Anda kesulitan membayar kredit.
4. Keuntungan
Dalam hal keuntungan, KKB konvensional terkadang dapat memberikan cicilan lebih ringan dibanding KKB syariah, karena dipengaruhi langsung oleh bunga yang ada di pasaran.
Namun, KKB syariah memberikan cicilan tetap sepanjang masa pinjaman dan tidak menerapkan sistem denda.
Bila Anda ingin mendapatkan cicilan dengan bunga relatif rendah, maka KKB konvensional mungkin pilihan yang tepat.
Namun apabila Anda lebih menyukai 'keamanan' yang ditawarkan bank syariah, terutama dengan cicilan tetap dan tidak adanya sistem denda, maka bank syariah merupakan pilihan yang pas. Intinya jangan lupa untuk bandingkan kredit.