Jenuh Menunggu Philae, Rosetta Selfie di Komet
- REUTERS / ESA / Rosetta
VIVA.co.id - Badan Antariksa Eropa (ESA) terlihat jenuh menunggu bangunnya robot Philae dari mati suri.
Philae saat ini sedang menunggu paparan sinar Matahari penuh, yang bisa dirasakan olehnya pada bulan Mei ini, sebagai pengisi daya. Saat ini Philae terjebak di sisi gelap komet 67P/Churyumov-Gerasimenko.
Untuk mengisi aktivitas misi eksplorasi komet tersebut, satelit Rosetta yang terus mengikuti pergerakan komet 67P, malah melakukan selfie. Foto tersebut diambil, saat Rosetta berada kurang dari empat mil dari permukaan komet.
Pengambilan foto ini dilakukan pada 14 Februari kemarin. Itu bertepatan saat sinar Matahari menyoroti satelit Rosetta dengan latar belakang komet 67P.
Momen tersebut tak disia-siakan oleh ESA, yang kemudian mengabadikannya dalam sebuah foto. Terlihat jelas sebuah bayangan hitam tergambar pada permukaan komet 67P.
Pada foto tersebut tampak bayangan kabur berbentuk persegi panjang, yang tak lain adalah bentuk dari satelit Rosetta.
Dilansir dari ABC News, Rabu, 4 Maret 2015, foto tersebut kemudian dipamerkan ESA di media sosial, tepatnya di Twitter.
"Apakah ini dihitung sebagai #Selfie? Foto bayangan sendiri yang melintas di atas permukaan 67P sejauh 6 kilometer!," begitu cuitan ESA di akun @ESA_Rosetta.
Saat ini, misi eksplorasi komet 67P dihentikan sementara. Sebab robot Philae salah mendarat di daerah yang minim pancaran sinar Matahari, Saat baterainya habis, Philae tak mendapatkan sokongan tenaga dari pancaran Matahari. Philae pun terlelap di komet tersebut.
Diperkirakan, pada bulan Mei 2015, Philae akan terbangun dari tidurnya. Saat itu, komet 67P akan mencapai perihelion (titik terdekat dengan Matahari) dan puncaknya pada tanggal 13 Agustus nanti, sehingga robot antariksa ini akan memulai eksplorasi kembali di komet 67P.
Komet 67P jadi bidikan eksplorasi ESA, dikarenakan komet tersebut terbilang unik dengan struktur permukaan yang tersusun dari debu dan es selama pembentukannya.
Diperkirakan, komet 67P berusia 4,5 miliar tahun, sehingga para ilmuwan ingin mengetahui informasi tentang asal mula terbentuknya Tata Surya, melalui komet tersebut.
Baca Juga :