25-2-1890: Molotov Lahir

Vlacheslav Mikhaylovich Skryabin
Sumber :

VIVA.co.id - Vlacheslav Mikhaylovich Skryabin, mantan menteri luar negeri Uni Soviet yang kemudian menggunakan nama Molotov saat revolusi Marxist, lahir di Kurkaka, Rusia, pada 25 Februari 1890.

Molotov merupakan pendukung revolusi Marxist di Rusia. Dia memotori pendirian Partai Bolshevik pada 1906 dan ditangkap pada 1909 serta 1915 dengan tuduhan subversif dalam masa kekaisaran.

Setelah kudeta yang membuat Vladimir Lenin berkuasa dan menggulingkan kekaisaran Rusia, pada 1921, Molotov diangkat sebagai Sekretaris Komite Pusat, hingga meninggalnya Lenin pada 1924. Demikian dikutip dari laman History.

Molotov kemudian mendukung Joseph Stalin untuk menjadi pengganti. Saat Stalin berkuasa, Molotov memperoleh keanggotaan penuh dalam Politbiro Soviet, lembaga eksekutif pembuat kebijakan.

Pada 1930 dia ditunjuk menjadi Ketua Dewan Rakyat, posisi yang setara dengan jabatan Perdana Menteri. Pada malam jelang pecahnya Perang Dunia II, Molotov menjabat menteri luar negeri.

Dia kemudian membuat perjanjian non-agresi dengan Nazi Jerman, pada Agustus 1939, yang mengatur bahwa kubu anti-fasis Soviet dan anti-Marxist Jerman akan saling menghormati pengaruh masing-masing.

Ketika Jerman menginvasi Uni Soviet, Molotov menjadi anggota Komite Pertahanan Negara dan melakukan negosiasi dengan Amerika Serikat (AS) serta Inggris, untuk membentuk aliansi.

Molotov memiliki reputasi sebagai pejuang ulet untuk kepentingan Soviet, membuatnya mendapat julukan "Stone Ass" dari Roosevelt. Setelah PD II, Molotov meninggalkan kementerian luar negeri.

Namun dia kembali diminta menjabat saat Nikita Krushchev berkuasa. Belakangan terjadi perbedaan pendapat antara Molotov dan Krushchev, yang kemudian memecatnya.

Dia pensiun pada 1962 setelah menjalani penugasan untuk beberapa posisi rendah, termasuk duta Besar Mongolia, lalu meninggal pada 1986.

Sekalipun dia punya jasa yang besar untuk Soviet, tapi namanya lebih banyak dikenal karena alasan lain. Selama perang, Molotov memperkenalkan penggunaan botol-botol berisi cairan yang mudah terbakar, yang kemudian terkenal sebagai bom molotov.

Simak Juga: