NASA: Struktur Komet seperti Es Krim Goreng
- www.dailymail.co.uk
VIVA.co.id - Peneliti Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) mengungkapkan struktur komet sangat unik. Dari hasil analisis dan uji coba struktur komet, peneliti menganalogikan struktur komet seperti es krim goreng.
Untuk sampai pada kesimpulan itu, peneliti NASA berangkat dari teori komet terbuat dari campuran batu dan es. Sementara itu, pada pendaratan pesawat ruang angkasa pada permukaan komet 67P akhir tahun lalu menunjukkan fenomena yang sinkron. Saat itu, bagian luar komet itu keras, sehingga robot pendarat Philae sempat memantul beberapa kali, sedangkan bagian dalam dingin dan berpori.
Nah, peneliti NASA mendalami mengapa ada perbedaan struktur dalam dan luar komet.
Melansir Space, Selasa 24 Februari 2015, peneliti menciptakan permukaan komet buatan dengan menggunakan kulkas khusus yang disebut instrumen cryostat.
Peneliti mendesain permukaan es dengan sangat dingin, sesuai dengan dugaan peneliti bahwa es pada komet adalah es yang terdingin di Tata Surya.
Es ini disebut dengan es amorf. Untuk membuat es jenis ini, peneliti harus membekukan secara kilat air pada suhu sekitar -243 derajat celcius. Peneliti Laboratorium Jet Propulsi NASA, Murthy Gudipati, menyebutkan es amorf ini sangat dingin tapi relatif lunak, seperti permen kapas.
Selanjutnya, uji coba dijalankan. Dalam percobaan, es ekstra dingin itu dicampur dengan molekul organik yang disebut polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH).
Saat komet buatan menuju panas matahari, suhu luar permukaan komet terlalu panas bagi es amorf. Sementara itu, suhu pada permukaan luar makin naik. Hal ini berdampak pada PAH.
"Kemudian, PAH terjebak dan terusir dari pusat es karena mengkristal. Ini mungkin pengamatan pertama kelompok molekul karena transisi fase es. Dan ini tentu memiliki banyak konsekuensi penting bagi kimia dan fisika es," kata Antti Lignell, penulis utama studi dari pascadoktoral, California Intitute of Technology, Pasadena, AS.
Akibatnya, kata dia, dengan terusirnya PAH, permukaan luar komet membentuk area yang padat keras dan "renyah", sedangkan bagian dalam tetap dingin serta tetap lembut.
"Benar-benar analogi es krim goreng yang sempurna, karena bagian dalam komet masih sangat dingin dan mengandung es amorf yang lebih berpori," ujar Gudipati. (art)
Baca juga: