Studi: Materi Gelap, Pemusnah Kehidupan Dinosaurus

Dinosaurus.
Sumber :
  • www.telegraph.co.uk

VIVA.co.id - Misteri dari hancurnya zaman dinosaurus, mulai terkuak. Salah satu ilmuwan mengklaim binatang purba itu telah dimusnahkan oleh materi gelap, sehingga dapat menarik komet untuk menyerang dan membunuh para dinosaurus.

Seperti diketahui, materi gelap merupakan materi yang tidak dapat terdeteksi radiasi, tetapi kehadirannya dapat dibuktikan berdasarkan dari efek gravitasi yang tampak seperti bintang dan galaksi.

Profesor biologi New York University, AS, Michael Rampino mengemukakan meskipun materi gelap tidak pernah terlihat, namun para ilmuwan percaya ada efek gravitasi besar di alam semesta

"Pada periode tertentu, bumi melewati masa materi gelap pekat yang berdampak besar pada geologi dan biologi planet ini," ujar dia dilansir dari Telegraph, Jumat, 20 Februari 2015.

Rampino meyakini betul kalau materi gelap ini yang mengubah orbit komet kemudian menyerang Bumi, sehingga memicu kepunahan massal.

Ia menjelaskan bumi berada dalam 'cakram galaksi' pada tatanan wilayah Bima Sakti. Rampino menambahkan setiap 250 juta tahun akan lebih dekat dengan pusat Tata Surya yang mana  setiap 30 juta tahun, secara teoritis lebih banyak materi gelap.

Dia menambahkan periode 30 juta tahun itu yang menyebabkan kepunahan masaal karena dapat menarik benda-benda luar angkasa untuk menyerang bumi.

"Kita cukup ideal dapat hidup di planet yang kehidupannya kompleks," ungkpnya.

Hasil penelitiannya tersebut membuat dirinya menyakini di masa mendatang manusia harus terus berjuang. Pasalnya, materi gelap dapat terus menarik para komet itu untuk berada dalam jalur tabrakan dengan Bumi.

"Materi gelap mungkin memiliki pengaruhi terhadap kehidupan di Bumi," kata Rampino.

Dia percaya, penelitian terhadap materi gelap dapat menjadi pemahaman baru tentang perkembangan geologi dan biologi bumi beserta planet-planet lain di galaksi dengan beberapa peristiwa bencana besar yang pernah terjadi.

Penelitian yang dilakukan oleh Rampino ini diterbitkan dalam jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.

Baca juga: