Mobnas Proton, Pengamat: Hanya Alat Lobi ke Penguasa

Jokowi kunjungi pabrik Proton
Sumber :
  • REUTERS/Olivia Harris

VIVA.co.id - Penandatanganan kerja sama antara PT Adiperkasa Citra Lestari milik AM Hendropriyono dengan perusahaan asal Malaysia, Proton Holdings yang disaksikan oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, menimbulkan berbagai persepsi di mata publik.

Pengamat transportasi, Darmaningtyas, meragukan perjanjian tersebut, merupakan rencana Presiden untuk melahirkan mobil nasional. "Kalau itu dirancang untuk mobil nasional, saya juga tidak yakin," ujarnya, saat dihubungi oleh VIVA.co.id, Senin 9 Februari 2015.

Darmaningtyas berpendapat, untuk menjadi mobil nasional, Proton harus memberikan local content (produk lokal) yang menarik, agar pasar dapat melirik produk tersebut. Sebab, saat ini, masyarakat dalam negeri lebih percaya pada produk asing yang sudah terbukti kualitasnya.

"Seberapa besar local content yang dapat diberikan oleh Proton? Kalau local content-nya kurang dari 80 persen sih, menurut saya bukan mobil nasional, itu mobil luar negeri yang dirakit di Indonesia saja," tuturnya.

Selain itu, Darmaningtyas juga menilai, keberadaan Presiden Jokowi dalam penandatanganan kerja sama tersebut, juga tidak akan mampu mendongkrak pemasaran Proton di Indonesia. "Karena, masyarakat sekarang tidak bisa dipaksa lagi oleh penguasa," ujarnya.

Menurutnya, kalau pun ada orang yang membeli produk tersebut, hanyalah sebagai kedok untuk bermain politik saja. Sebab, untuk masyarakat umum, lebih banyak memilih mobil murah yang diproduksi di Indonesia dan suku cadangannya pun mudah didapat.

"Yang akan membeli adalah orang-orang yang ingin mendekati penguasa saja, sebagai alat lobi penguasa kalau dia memakai mobil Proton. Tetapi, masyarakat umum lebih memilih mobil murah yang diproduksi di Indonesia dan suku cadangnya mudah didapat," ujarnya. (asp)



Baca juga: