Imbas Penarikan Apel AS, Penjualan Lokal Ikut Menurun

Apel Amerika yang Dilarang Edar Masih Laris di Parepare
Sumber :
  • Rusli Djafar/Kota Parepare

VIVA co.id - Penarikan apel jenis Grunny Smith dan Gala produksi Bidart Bros, Bakersfield, California, Amerika Serikat, beberapa hari terakhir, berdampak pada penurunan omzet pedagang apel lokal.

Di Semarang, Jawa Tengah, omzet penjualan apel jenis lokal, bahkan mengalami penurunan selama sepekan terakhir.

Pantauan VIVA co.id di sejumlah pasar tradisional di Semarang, para pedagang mengaku penjualan menurun antara 5 - 10 kilogram per hari. Hal ini, akibat apel yang biasa dijual dengan merek Granny's Best dan Big B ini diduga terinfeksi bakteri listeria monocytogenes dan ditarik dari peredaran.

"Banyak konsumen tanya ini jenis apel apa, dan dari mana dipasok. Terasa banget penjualan buah apel turun," kata Andi, salah seorang penjual apel di Pasar Johar Semarang, Rabu 4 Februari 2015.

Menurut Andi, dia memang memiliki pelanggan tetap yang setiap hari membeli buah apel di tempatnya. Rata-rata langganan buah untuk keperluan es jus buah.

Sejak ditarik dari peredaran, saat ini, apel impor yang dijual merupakan stok lama sebelum kasus buah apel yang diduga mengandung bakteri.

"Tapi, kami sekarang lebih mencari stok apel lokal dari hasil panen petani kami di Indonesia," ujar dia.

Adapun, apel lokal seperti yang dipasok dari Malang, Jawa Timur rata-rata dijual Rp7 ribu per kg. Sedangkan apel berwarna kuning yang diimpor dari Tiongkok, dapat mencapai Rp20 ribu per kg. (asp)



Baca juga: