Robot Philae di Komet 67P/CG Bangun Tidur Mei Nanti
Selasa, 3 Februari 2015 - 08:10 WIB
Sumber :
- REUTERS / ESA / Rosetta
VIVA.co.id - Philae, robot misi milik badan luar angkasa Eropa (ESA), akan bangun dari tidurnya pada Mei 2015 nanti. Robot itu saat ini diperkirakan sedang tertidur di salah satu sudut gelap di komet 67P/Churyumov-Gerasimenko (67P/CG).
Setelah mendarat di komet tersebut pada November lalu, Philae cukup membantu para ilmuwan angkasa Eropa untuk mengirimkan informasi penting terkait asal usul komet dan asteroid. Sayangnya, baterai Philae tidak bisa bertahan lama dan harus diisi ulang menggunakan tenaga cahaya.
Sejak saat itu, 'suara' Philae tak terdengar. Ilmuwan di bumi berusaha sebaik mungkin untuk mengarahkan Philae ke matahari namun tetap tak berhasil. Bahkan Rosetta, pesawat pembawa Philae dari bumi ke komet, tidak bisa mencari lokasi 'temannya' itu.
"Kami mencari terus dan sudah menentukan tiga titik yang cukup diperkirakan sebagai titik Philae. Kami tahu di mana seharusnya Philae berada dan akan mendapatkan paparan sinar matahari yang diorbit oleh komet 67P setiap 1,3 jam sekali," ujar Dr. Holger Sierks dari Max Planck Institute untuk riset sistem tata surya, Jerman.
Menurut Sierks, komet itu akan semakin dekat dengan matahari pada bulan Mei. Di waktu itu, Philae kemungkinan akan mendapatkan cukup cahaya langsung untuk mengisi ulang daya dan melanjutkan misi.
Namun saat itu, Philae akan terlalu panas untuk bisa berfungsi. Oleh karena itu, Philae akan mendapatkan paparan cahaya matahari sebanyak 20 persen pada bulan Maret dan itu cukup untuk bisa berfungsi kembali secara total, atau berkomunikasi dengan ESA pada bulan Mei atau Juni.
Philae memang dilengkapi dengan pengisi daya dari panel solar yang mengandalkan sinar matahari untuk mendapatkan energi. Untuk bisa bangun dari tidurnya dan terkoneksi dengan Rosetta, transmiter Philae setidaknya membutuhkan daya 17 watt.
Baca Juga :
Setelah mendarat di komet tersebut pada November lalu, Philae cukup membantu para ilmuwan angkasa Eropa untuk mengirimkan informasi penting terkait asal usul komet dan asteroid. Sayangnya, baterai Philae tidak bisa bertahan lama dan harus diisi ulang menggunakan tenaga cahaya.
Sejak saat itu, 'suara' Philae tak terdengar. Ilmuwan di bumi berusaha sebaik mungkin untuk mengarahkan Philae ke matahari namun tetap tak berhasil. Bahkan Rosetta, pesawat pembawa Philae dari bumi ke komet, tidak bisa mencari lokasi 'temannya' itu.
"Kami mencari terus dan sudah menentukan tiga titik yang cukup diperkirakan sebagai titik Philae. Kami tahu di mana seharusnya Philae berada dan akan mendapatkan paparan sinar matahari yang diorbit oleh komet 67P setiap 1,3 jam sekali," ujar Dr. Holger Sierks dari Max Planck Institute untuk riset sistem tata surya, Jerman.
Menurut Sierks, komet itu akan semakin dekat dengan matahari pada bulan Mei. Di waktu itu, Philae kemungkinan akan mendapatkan cukup cahaya langsung untuk mengisi ulang daya dan melanjutkan misi.
Namun saat itu, Philae akan terlalu panas untuk bisa berfungsi. Oleh karena itu, Philae akan mendapatkan paparan cahaya matahari sebanyak 20 persen pada bulan Maret dan itu cukup untuk bisa berfungsi kembali secara total, atau berkomunikasi dengan ESA pada bulan Mei atau Juni.
Philae memang dilengkapi dengan pengisi daya dari panel solar yang mengandalkan sinar matahari untuk mendapatkan energi. Untuk bisa bangun dari tidurnya dan terkoneksi dengan Rosetta, transmiter Philae setidaknya membutuhkan daya 17 watt.
Baca juga: