Triawan Munaf Targetkan Industri Film Nasional seperti Korea
Senin, 26 Januari 2015 - 16:38 WIB
Sumber :
- REUTERS/ Kim Hong-Ji
VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo telah resmi membentuk dan melantik Kepala Badan Ekonomi Kreatif. Ayah penyanyi Sherina, Triawan Munaf, ditunjuk langsung oleh Jokowi memimpin badan baru ini.
Menurut Triawan, badan baru ini dibekali lebih dari Rp1 triliun saja untuk mencari gedung dan membentuk strukturnya.
"Lembaga ini kan baru dibentuk, mulai dari nol, karena kantor pun belum punya, tapi tugas-tugas sudah menanti," kata Triawan, usai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Senin 26 Januari 2015.
Badan Ekonomi Kreatif ini, kata Triawan, akan membawahi 16 sub sektor di bidang kreatif, mulai dari film, kuliner, fashion, pekerjaan tangan, fotografi, game, arsitektur, dan lainnya.
Dari badan ini, kata Triawan, diharapkan bisa menumbuhkan industri kreatif, sehingga bisa menyumbang banyak devisa bagi negara.
Dia menjelaskan, salah satu cara untuk menghasilkan devisa adalah dengan membuat film bisa seperti industri film di Korea.
"Kalau semua film, kuliner, tari-tarian, pertunjukan kita bisa lakukan seperti Korea akan menghasilkan devisa," kata dia.
Namun, kata dia, saat ini potensi itu belum ada, sehingga harus didorong agar mendekati seperti industri di Korea.
Dia menargetkan, saat ini bisa menyumbangkan 7 persen ke pendapatan domestik bruto (PDB). Namun, dia bertekat beberapa tahun ke depan bisa meningkat menjadi dua kali lipatnya.
"Tapi, tentunya sektor-sektor lain juga maju, mungkin kalau nanti tetap 7 persen tapi semua berkembang. Diharapkan ekonomi kreatif ini bisa menyumbangkan kontribusi yang paling besar," lanjutnya.
Baca juga:
Menurut Triawan, badan baru ini dibekali lebih dari Rp1 triliun saja untuk mencari gedung dan membentuk strukturnya.
"Lembaga ini kan baru dibentuk, mulai dari nol, karena kantor pun belum punya, tapi tugas-tugas sudah menanti," kata Triawan, usai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Senin 26 Januari 2015.
Badan Ekonomi Kreatif ini, kata Triawan, akan membawahi 16 sub sektor di bidang kreatif, mulai dari film, kuliner, fashion, pekerjaan tangan, fotografi, game, arsitektur, dan lainnya.
Dari badan ini, kata Triawan, diharapkan bisa menumbuhkan industri kreatif, sehingga bisa menyumbang banyak devisa bagi negara.
Dia menjelaskan, salah satu cara untuk menghasilkan devisa adalah dengan membuat film bisa seperti industri film di Korea.
"Kalau semua film, kuliner, tari-tarian, pertunjukan kita bisa lakukan seperti Korea akan menghasilkan devisa," kata dia.
Namun, kata dia, saat ini potensi itu belum ada, sehingga harus didorong agar mendekati seperti industri di Korea.
Dia menargetkan, saat ini bisa menyumbangkan 7 persen ke pendapatan domestik bruto (PDB). Namun, dia bertekat beberapa tahun ke depan bisa meningkat menjadi dua kali lipatnya.
"Tapi, tentunya sektor-sektor lain juga maju, mungkin kalau nanti tetap 7 persen tapi semua berkembang. Diharapkan ekonomi kreatif ini bisa menyumbangkan kontribusi yang paling besar," lanjutnya.
Baca juga: