Din Syamsuddin: Film Hijab Bawa Pesan Moral

behind the scene film hijab
Sumber :
  • Dapur Film

VIVA.co.id – Dapur Film mengadakan acara Gala Premiere Film Hijab di Epicentrum XXI, Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. Dalam acara itu, dihadiri kurang lebih 1.300 tamu undangan, yang di antaranya selebritas dan orang-orang penting negara ini.

Film ini mengangkat fenomena yang sedang marak terjadi pada kaum urban di zaman modern, di mana istri memiliki pekerjaan dan penghasilan sendiri di luar bantuan suami.

Film ini telah rilis 15 Januari lalu dan merupakan film pertama Dapur Film yang diproduseri dan dimainkan langsung oleh Zaskia Adya Mecca, aktris sekaligus istri Hanung Bramantyo, sutradara film ini.

Setelah menyaksikan film ini, beberapa artis memberikan komentar mereka, yang kebanyakan adalah komentar positif.

“Seru banget. Film ini membuka mata dan hati. Aku paling suka permainan akting Mike Lucock. Buat aku, film ini sangat menarik dan inspiratif, lucu, intinya menghibur banget,” ujar Dewi Sandra, penyanyi sekaligus aktris.

Komentar positif yang sama juga keluar dari mulut motivator Merry Riana. “Tadi aku nonton dari awal sampai akhir. Suka banget sama alur ceritanya, lucu, dan sangat dekat dengan keseharian kita yang sehari-hari,” ujar sang wanita satu juta dolar.

Selain mereka berdua, jajaran artis yang datang adalah Oka Antara, Karina Salim, pelawak Tarzan, dan Kimberly Ryder.

Sementara itu, Din Syamsuddin, Ketua Majelis Ulama Indonesia yang turut hadir, mengaku film ini bagus, karena membawa pesan moral.

“Yang paling penting film ini bisa menjernihkan kontroversi di kalangan umat Islam, bahkan di kalangan ulama bahwa perempuan, istri, tidak layak aktif di ruang publik. Ia harus tunduk pada suami dan digambarkan pada alur cerita itu. Nah, film ini menggambarkan, karena keaktifan istri bermanfaat pada akhirnya suami mendukung,” ujarnya.

Ia menabahkan, ini sebuah klarifikasi positif walaupun disampaikan dengan bahasa seni. “Secara umum, film ini punya pesan dakwah, walaupun kemudian bermain dengan realitas yang harus dipotret apa adanya,” tuturnya. (asp)



Baca juga: