Tambak Udang Ditutup, Petambak Rugi Miliaran Rupiah

Petambak udang butuh BBM untuk menghidupkan diesel yang mengatur sirkulasi air.
Sumber :
  • Surabaya Post / Subekti
VIVAnews - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta secara resmi menutup puluhan tambak udang yang beroperasi di sempadan proyek nasional Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Jawa.

"Jika tambak udang ini ditutup, kami merugi hingga Rp5 miliar dan harus menanggung utang dari bank yang belum lunas," kata Agus Santosa, salah satu anggota Kelompok Petambak, Selasa 6 Januari 2015.

Agus berharap, penutupan tambak tersebut dilakukan bukan saat tambak masih beroperasi, namun usai panen sehingga tidak merugi banyak.

"Kami sadar bahwa salah membangun tambak tanpa izin dan berdekatan dengan proyek nasional JJLS," ujarnya.

Agus juga mempertanyakan kebijakan pemda yang tidak menutup tambak milik PT Indokor, yang lokasinya hanya berjarak 10 meter dari JJLS.

"Jika aturan minimal jarak tambak dengan JJLS sekitar 27 meter, tambak udang milik Indokor juga harus ditutup," katanya.

Jumlah tambak yang ada di area sempadan JJLS dimiliki oleh 35 orang. Warga mengklaim telah mengucurkan dana miliaran rupiah untuk membuat tambak-tambak tersebut.

"Jika hanya kami yang ditertibkan dan tambak milik Indokor tidak ditertibkan, warga akan menutup sepihak," ancam Agus. (art)

Baca juga: