FOTO: Terpikat Pesona Bumi Teuku Umar
- VIVAnews/Zulfikar Husein
VIVAlife - Pada 26 Desember 2004, Meulaboh menjadi sorotan dunia. Saat itu, kabupaten di Aceh Barat ini menjadi salah satu kawasan yang terkena dampak gempa dan tsunami dahsyat.
Kini, hampir 10 tahun berlalu. Meulaboh sudah berbenah. Industri pariwisata setempat mulai menggeliat. Turis ramai berdatangan. Salah satu objek wisata menjadi daya tarik di Bumi Teuku Umar adalah Monumen Kopiah Meukutop.
Monumen Kopiah Meukutop yang asli sebenarnya sudah luluh lantak saat gempa dan tsunami tahun 2004. Namun, tak lama kemudian monumen kembali dibangun di lokasi yang sama, yakni tak jauh dari bibir pantai.
Menilik sejarahnya, Monumen Kopiah Meukutop didirikan untuk menghormati jasa pahlawan Indonesia asal Aceh, Teuku Umar. Kopiah dipilih karena penutup kepala tersebut dianggap sebagai penutup kepala tradisional Aceh yang dipopulerkan oleh Teuku Umar. Saat berjuang di medan perang, Teuku Umar selalu mengenakan kopiah tersebut.
“Inilah lambang perjuangan. Kalau Aceh punya pahlawan-pahlawan hebat seperti Teuku Umar dan yang lain. Monumen ini menjadi pengingat kalau kami memiliki sejarah sebagai pahlawan sekaligus penyemangat untuk kami,” ujar Bakhtiar, salah seorang warga Meulaboh, kepada VIVAlife, Kamis, 12 September 2014.
Menurutnya, monumen ini menjadi salah satu ikon Kota Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat. Setiap warga atau wisatawan yang mengunjungi Melaboh, dipastikan akan mengabadikan momen di monumen Kopiah Meukutop tersebut.
Masjid ala Timur Tengah
Selain monumen Kopiah Meukutop, salah satu ikon lainnya kota yang dikenal dengan keindahan pantainya ini adalah Masjid Agung Baitul Makmur. Masjid tersebut memiliki arsitektur perpaduan antara Aceh, Asia, dan Timur Tengah.
Terletak di Desa Seuneubok, Kecamatan Johan Pahlawan, Meulaboh, Masjid ini menjadi salah satu lokasi yang wajib dikunjungi bila berada di wilayah pantai barat Aceh tersebut.
Masjid memiliki tiga kubah utama yang dikelilingi oleh sejumlah kubah kecil lainnya. Paduan warna cokelat bangunan Masjid dan warna merah bata pada kubah semakin memperkuat sentuhan ornamen etnik khas Mediterania.
Bagian dalam Masjid diperindah dengan ornamen tulisan-tulisan arab berwarna emas. Tiang-tiang penyangga yang terdapat di dalamnya semakin memperindah bagian dalam Masjid. Sementara di sisi mihrab tampak dua menara berwarna sama.
“Masjid Agung (Baitul Makmur), menjadi Masjid kebanggan bagi kami warga Meulaboh. Siapa saja yang berada di dalamnya akan merasa nyaman dan sejuk,” kata Bakhtiar.
Masjid yang mulai dibangun pada tahun 1987 ini mampu menampung sekitar 7.000 jemaah. Masjid dibangun melalui dana pemerintah dan juga sumbangan masyarakat Aceh Barat.
Dua bangunan yang sama-sama memiliki keindahan dan nilai sejarah ini menjadi daya pikat tersendiri bagi wisatawan yang datang menyambangi Kota Meulaboh. Monumen Kopiah Meukutop, Masjid Agung Baitul Makmur, melengkapi pesona Meulaboh yang juga dikenal sebagai daerah dengan wisata pantai.
Lihat foto-fotonya di
(ren)