Diusulkan Jadi Menristek, Ini Reaksi Yohanes Surya

Yohanes Surya
Sumber :
  • Yohanes Surya.com
VIVAnews
- Tampuk kepemimpinan pemerintahan Indonesia akan segera beralih. Setelah terpilihnya Joko Widodo sebagai presiden dari hasil resmi KPU. Sosok kandidat menteri pun menjadi hangat untuk diperbincangkan, seperti salah satunya untuk mengisi Menteri Riset dan Teknologi (Menristek).


Dalam jajak pendapat kandidat di akun Facebook Jokowi Center, tercantumlah sejumlah nama calon kandidat menristek salah satunya Yohanes Surya.


Untuk Yohanes Surya, perannya di dunia sains dan teknologi tak terbantahkan lagi. Ia turut menjadi aktor penting hampir sekitar 20 tahun untuk mengasah anak-anak berbakat di seluruh penjuru dunia di bidang eksakta. Bahkan, ia pun mendirikan sebuah universitas yang dimana isinya dikhususkan untuk para peneliti di masa depan.


Saat ditemui
VIVAnews
akhir pekan lalu, fisikawan pendiri Surya Institute itu merespon perihal pencalonan tersebut. Ia merasa dirinya tidak efektif dan tidak terlalu bermanfaat bila diposisikan menduduki kursi pemerintahan.


"Saya lebih baik di luar. Saya lebih cenderung bila diizinkan jadi penasihat riset untuk memberi pandangan pada beliau (Jokowi). Saya akan memberikan usul, riset-riset Indonesia harusnya diarahkan ke mana saja," kata dia.

Pria kelahiran Jakarta, 6 November 1963 silam ini menjelaskan bahwa dirinya ingin berada di bawah dan membiarkan orang yang memiliki pengalaman birokrat untuk mengisi posisi tersebut.

"Saat ini, saya ingin mengembangkan riset-riset di Universitas Surya, di mana saya harap bisa menunjukkan ke universitas lain bahwa kita bisa riset dengan kondisi seminim mungkin dan menjadi besar. Ini akan menjadi pendorong universitas-universitas lain untuk riset. Nanti, menristek yang baru itu, dialah yang nge-
push
sedikit. Jadi, saya dari bawah, menristeknya dari atas, asal
nyambung
saja," tuturnya.


Ketika ditanya siapa yang cocok untuk menristek, ia lalu menunjukkan temannya yang sudah lama sering berdiskusi akan penelitian dan riset-riset.


"Sebenarnya ada teman saya cukup bagus. Idenya menarik, strategis, Dia mencoba menggabungkan antara perguruan tinggi dan ristek, mengkaloborasikan. Dia mantan Wakil Rektor IPB, namanya Asep Saefuddin. Ia punya pemikiran menarik artinya bila berbicara dengan saya," ungkapnya.


Asep sendiri pernah menjabat Wakil Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Bidang Perencanaan Pengembangan dan Kerja Sama pada periode tahun 2003-2008. Saat ini, pria lulusan gelar doktor dari University of Guelph, Kanada, itu menjabat Rektor Universitas Trilogi untuk masa bakti 2013-2017.