Fosil Bayi Mamut Paling Sempurna Dipamerkan di Inggris
Selasa, 20 Mei 2014 - 12:26 WIB
Sumber :
- Dailymail
VIVAnews - Dalam waktu dekat Museum Natural History London, Inggris, akan menunjukkan kepada masyarakat mamut atau gajah purba yang ditemukan pada 2007 silam di Rusia. Mamut yang dinamai Lyuba itu akan dipertunjukkan pada 23 Mei sampai 7 September nanti.
Baca Juga :
Melansir Daily Mail, Selasa 20 mei 2014, mamut yang dinamai Lyuba atau berarti cinta dalam bahasa Rusia itu merupakan fosil bayi mamut yang paling sempurna. Meski sudah mati sejak 42 ribu tahun lalu, fosil masih terjaga dan awet sebab mamut ini terkubur dalam Sungai Yuribei, Rusia yang membeku.
Lyuba ditemukan dengan ukuran tinggi 85 cm, panjang 130 cm, sedikit lebih besar dari seekor anjing. Peneliti memperkirakan saat mati, Lyuba berusia sebulan.
Temuan Lyuba merupakan salah satu binatang yang ditemukan dekat dengan sungai barat daya Siberia dalam beberapa tahun belakangan ini.
Pameran Lyuba menjadi kesempatan pertama bagi masyarakat untuk melihat bayi mamut di Eropa sekaligus sebagai media mempelajari bagaimana sejatinya mamut secara lebih dekat. Pengunjung museum juga bakal disajikan tengkorak mamut lain serta kerabat mamut, termasuk akan ditampilkan gading, gigi serta bulu mamut raksasa.
"Ini sebuah penghormatan menunjukkan mamut terbaik yang paling awet di dunia untuk pertama kali di Eropa barat," kata peneliti mamut Museum Natural History, Prof. Adrian Lister.
Sebelumnya, mamut bayi ini telah dipamerkan di tiga tempat yaitu Museum Shemanovsky di Rusia dan pameran di Chicago dan Hong Kong.
"Lyuba sangat penting membantu kita memahami kehidupan binatang pada zaman es. pameran ini merupakan kesempatan pertama sepanjang hidup untuk melihat mahluk yang luar biasa yang mati lebih dari 40 ribu tahun lalu" jelasnya.
Lyuba telah ditemukan pada Mei 2007 lalu oleh penghalau rusa kutub, Yuri Khudi bersama anaknya. Yuri awalnya ingin mencari kayu di Sungai Yuribei kemudian menemukan bayi mamut Lyuba.
Peluang kloning mamut
Seiring antusiasme peneliti untuk mendalami mahluk purba itu, ada kemungkinan nantinya peneliti mengkloning mamut. Pada Maret lalu, para peneliti siap mengambil tahapan untuk mengkloning mahluk yang sudah punah itu. Disebutkan peluang menuju ke sana 'sangat tinggi'.
"Dengan data (mamut yang ada) itu, kami akan menerima kesempatan tinggi mengkloning mamut," ujar Radik Khayrullin, Wakil Presiden Russian Association of Medical Anthropologist.
Khayrullin mengajak tim peneliti untuk segera mewujudkan upaya ilmiah tersebut. Menurutnya tujuan mengkloning mamut hanyalah tujuan sains bukan yang lainnya.
"Kami harus memiliki alasan untuk melakukan hal ini, karena merupakan mengkloning adalah untuk tujuan ilmiah dan untuk menguak rasa ingin tahu," kata dia.
Upaya kloning mamut akan melibatkan gajah betina. Sebab jenis gajah ini disebutkan merupakan kerabat binatang yang hidup paling dekat dengan mamut. (umi)