Cara Nikmat Hilangkan Racun Tubuh: Es Krim Detoks

Selasa, 18 Maret 2014 - 11:49 WIB

Oleh :

Ilustrasi Es krim

Sumber :

Ice Cream Lab

VIVAlife -

Minuman jus dari sayuran dan buah-buahan dikenal efektif membersihkan racun tubuh. Tapi, kini terdapat metoda detoksifikasi baru yang lebih menyenangkan, yakni menggunakan es krim.

Warga di California bisa merasakan lezatnya es krim sekaligus membersihkan tubuh. Sebuah toko es krim, Kippy di Venice, menawarkan pencuci mulut lezat yang dapat menawarkan racun di tubuh dalam empat hari.

Walaupun berbentuk es krim, hidangan ini bukan dibuat dari susu melainkan santan kelapa. Di situs Kippy tertulis semua es krim dibuat dari air kelapa, santan dan buah-buahan segar.

Ridwan Kamil Bersyukur Bisa Ketemu, Kiyai Said Aqil Siradj Puji RK Rajin Ibadah

Setelah membayar $240 atau setara Rp2,7 juta, Anda mendapatkan lima kemasan es krim setiap hari, ditambah kelas yoga cuma-cuma.

Pemilik Kippy, Miller kepada

CBS Los Angeles

mengatakan 12 orang telah merasakan efek es krim detoks dan berhasil membuang racun tubuh, menjadikan tubuh terasa lebih bugar, sekaligus menurunkan berat badan.

Salah satu pelanggan es krim detoks, Brent Rose, mengaku lebih langsing dan sehat saat mengkonsumsi es krim santan tersebut. Dia mengklaim selain rasa es krim yang enak, berat badannya menyusut 2,7 kilogram.

Namun, dalam beberapa hari, berat badan Brent kembali naik.

Hal tersebut, menurut pakar nutrisi Jason Song, dikarenakan kendati mengandung bahan alami yang baik bagi tubuh, es krim juga mengandung gula yang berkontribusi positif terhadap kenaikan berat badan. Song menjelaskan, seporsi es krim mengandung hingga 1.200 kalori per hari.

Sementara dokter asal Los Angeles, Dr. Christopher Ochner memperingatkan, kendati bertujuan membuang racun tubuh, es krim detoks juga melibatkan lemak jenuh dan gula dalam pembuatannya.

"Karenanya tidak heran, berat badan yang hilang hampir pasti akan kembali," katanya.

Meski tidak sepenuhnya melarang konsumen menggunakan es krim detoks, Dr. Ochner mengingatkan, tubuh ideal tidak dapat diperoleh tanpa usaha. “Hal itu justru akan membuat orang abai terhadap hal yang benar-benar diperlukan untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan mereka," katanya. (umi)