Studi: Buaya Bisa Memanjat Pohon
Kamis, 13 Februari 2014 - 11:23 WIB
Sumber :
- Reuters
VIVAnews - Peneliti menemukan adanya perilaku buaya yang memanjat pohon hingga ketinggian 32 kaki atau hampir 10 meter, dilansir
Wired,
Kamis 13 Februari 2014.
Pada sebuah pohon, peneliti Universitas Tennessee, AS dan Institut Riset Lingkungan dan Mata Pencaharian Charles Darwin University Australia, menemukan sisa gigi buaya, dan diduga buaya yang memanjat pohon hanyalah perilaku buaya masa lalu yang telah punah.
Namun, peneliti menemukan kecenderungan perilaku aneh ini juga terjadi pada buaya masa kini.
Hal yang mengejutkan peneliti adalah bagaimana bisa buaya yang tak didukung dengan anatomi seperti monyet, dapat memanjat pohon yang cukup tinggi.
Untuk menguak hal ini, beberapa penelitian sebenarnya mengkaji fenomena ini lebih dulu. Pertama pada 1972, sebuah literatur dengan sumber anonim, menggambarkan bayi buaya dapat naik ke semak-semak, pohon dan bahkan menggelantung seperti halnya bunglon.
Pengamatan kedua yang juga minim data, menyebutkan perilaku buaya memanjat pohon sudah pernah dilihat masyarakat yang tinggal dekat daerah yang banyak spesies buaya.
Misalnya di Tukum, Meksiko, buaya pepohonan terlihat di rawa-rawa. Buaya yang memanjat juga ditemukan di Mississippi, sepanjang Sungai Nil, bahkan di Kolombia, buaya remaja ditemukan di atas pohon dengan ketinggian 30 kaki atau 9,1 meter.
Guna meyakinkan perilaku buaya itu, peneliti melakukan pengamatan secara langsung. Alhasil, peneliti juga menemukan kecenderungan perilaku yang sama.
Di Australia, peneliti menemukan buaya di atas pohon. Pada kawasan Everglades, Florida, AS dan Amerika Tengah banyak buaya yang berjemur pada ranting yang lebih rendah dari pohon bakau.
Sementara itu, di Sungai Nil dan Afrika, perilaku buaya memanjat pohon dikaitkan dengan adanya pohon di atas air.
Dalam banyak kasus, peneliti menambahkan buaya berbaring di dahan pohon yang tak jauh dari air. Salah satunya terlihat pada batang kayu sepanjang 3,9 meter di atas air dan 4,8 meter dari tepi sungai.
"Buaya akan memiliki skala sampai 3,9 meter dan berjalan di antara ranting-ranting untuk mencapai akhir batang," kata peneliti melaporkan pada paper Herpetologi Notes.
Menariknya lagi, peneliti menemukan buaya di pohon terjadi pada siang dan malam hari. Jika sudah nangkring di atas pohon, buaya cenderung berdiam.
Peneliti juga mengatakan, kecenderungan buaya memanjat pohon menunjukkan pengaturan suhu tubuh dan pengawasan lingkungan. (art)
Baca Juga :
Namun, peneliti menemukan kecenderungan perilaku aneh ini juga terjadi pada buaya masa kini.
Hal yang mengejutkan peneliti adalah bagaimana bisa buaya yang tak didukung dengan anatomi seperti monyet, dapat memanjat pohon yang cukup tinggi.
Untuk menguak hal ini, beberapa penelitian sebenarnya mengkaji fenomena ini lebih dulu. Pertama pada 1972, sebuah literatur dengan sumber anonim, menggambarkan bayi buaya dapat naik ke semak-semak, pohon dan bahkan menggelantung seperti halnya bunglon.
Pengamatan kedua yang juga minim data, menyebutkan perilaku buaya memanjat pohon sudah pernah dilihat masyarakat yang tinggal dekat daerah yang banyak spesies buaya.
Misalnya di Tukum, Meksiko, buaya pepohonan terlihat di rawa-rawa. Buaya yang memanjat juga ditemukan di Mississippi, sepanjang Sungai Nil, bahkan di Kolombia, buaya remaja ditemukan di atas pohon dengan ketinggian 30 kaki atau 9,1 meter.
Guna meyakinkan perilaku buaya itu, peneliti melakukan pengamatan secara langsung. Alhasil, peneliti juga menemukan kecenderungan perilaku yang sama.
Di Australia, peneliti menemukan buaya di atas pohon. Pada kawasan Everglades, Florida, AS dan Amerika Tengah banyak buaya yang berjemur pada ranting yang lebih rendah dari pohon bakau.
Sementara itu, di Sungai Nil dan Afrika, perilaku buaya memanjat pohon dikaitkan dengan adanya pohon di atas air.
Dalam banyak kasus, peneliti menambahkan buaya berbaring di dahan pohon yang tak jauh dari air. Salah satunya terlihat pada batang kayu sepanjang 3,9 meter di atas air dan 4,8 meter dari tepi sungai.
"Buaya akan memiliki skala sampai 3,9 meter dan berjalan di antara ranting-ranting untuk mencapai akhir batang," kata peneliti melaporkan pada paper Herpetologi Notes.
Menariknya lagi, peneliti menemukan buaya di pohon terjadi pada siang dan malam hari. Jika sudah nangkring di atas pohon, buaya cenderung berdiam.
Peneliti juga mengatakan, kecenderungan buaya memanjat pohon menunjukkan pengaturan suhu tubuh dan pengawasan lingkungan. (art)