Mengenal Lebih Dekat Pemeran Sutan Sjahrir di Film Soekarno
- Vivanews/Fajar Sodiq (Solo)
VIVAlife - Film Soekarno: Indonesia Merdeka boleh jadi sedang dalam sengketa. Tetapi dari beragam hujatan pada Soekarno, banyak pujian juga dialamatkan untuk film besutan sutradara Hanung Bramantyo ini. Salah satu pujian yang berkembang adalah peran Sutan Sjahrir.
Adalah Tanta Ginting, seorang lelaki keturunan Batak yang didapuk oleh cast director Soekarno : Indonesia Merdeka, Zaskia Adya Mecca. Bagi Tanta Ginting, perannya dalam film ini dianggap sebagai sebuah kesempatan perdana untuk ambil bagian dalam film besar.
Maklum sejatinya, Tanta ini baru menapaki kariernya dalam dunia peran mulai tahun 2009. Tanta sendiri juga belajar seni peran secara otodidak. Lantaran ia tak menimba ilmu di bidang akting tetapi teknik elektro.
"Saya sebenarnya sarjana elektro, lulusan dari Universitas di Amerika. Kemudian tahun 2008 pulang ke Indonesia. Keluarga waktu itu di Amerika semua," ujarnya kepada VIVAlife di Solo.
Meski sudah sempat kerja di dunia teknik elektro, Tanta mengakui bahwa dalam hidupnya ada yang kurang. "Jadi setiap bangun tidur itu, aku ngerasanya ada yang kurang. Pengen sesuatu yang baru," jujurnya.
Tanta sendiri, awalnya senang dengan dunia seni. Kebetulan ia senang menyanyi. "Waktu itu orangtua tidak men-suport. Tetapi tahun 2008, saya nekad pulang ke Indonesia," ujar Tanta yang sempat memiliki band ini.
Sayangnya, saat di Indonesia, bandnya tak mendapat respons. Padahal ia waktu itu uangnya mepet. "Akhirnya dengan bantuan Daniel Mananta, saya ikut casting drama musikal Gita Cinta SMA, " jelasnya.
Berawal dari drama musikal itu, kariernya di dunia seni semakin meroket. Karena ia juga ikut bergabung dalam drama musikal Ali Topan dan Laskar Pelangi. "Kenapa saya memilih drama musikal, karena sejak awal suka menyanyi," tuturnya.
Lantas saat ada casting film Soekarno, Tanta pun juga ikut. Ia sendiri melakoni casting dengan beragam usaha agar mendapatkan peran itu. Salah satu usahanya adalah belajar Bahasa Minang untuk menyesuaikan dengan logat dari Sutan Sjahrir. Padahal Tanta sendiri merupakan keturunan Batak.
"Saat casting itu, saya pakai Bahasa Batak. Entah karena apa, saya bisa diterima. Padahal setelah saya mendapat banyak masukan, Sjahrir ini lama meninggalkan kampung halamannya. Beliau sudah ke Belanda, Jawa dan lainnya. Jadi kalau orang Padang lama meninggalkan kampung halamannya, maka logat Minangnya hilang," katanya.
Peran Sjahir dalam Soekarno memang cukup banyak mencuri perhatian penonton. Sosoknya yang emosional menjadi cerita tersendiri dalam film yang sudah ditonton lebih dari 250.000 penonton ini.
"Kesulitan dalam mendalami peran ini adalah sulitnya mencari referensi tentang Sjahrir. Berbeda dengan sosok Soekarno yang memiliki banyak dokumentasi," katanya.
Tantangan Tanta memerankan Sjahrir adalah memunculkan sosok yang emosional. Ia sendiri mengaku bukan orang yang pemarah. Tak kehilangan akal, ia memcoba memancing emosinya dengan mengajak berantem lewat telepon.
"Waktu itu adegannya adalah saya harus memarah-marahi pemuda, tetapi saya sulit emosi. Akhirnya saya memilih ngajak berantem teman lewat telepon biar penjiwaan untuk emosi dapat," urainya. (sj)