Ini Jalur Kereta Api Tertinggi di Dunia
- chinadaily.com.cn
VIVAnews - China memang punya ambisi besar dalam pembangunan dan teknologi. Negeri Tirai Bambu itu sukses memiliki jalur kereta api tertinggi di dunia, yang melintas di dataran tinggi dunia, Tibet.
Jalur kereta api itu melintas di atas ketinggian 4.500 meter di atas permukaan laut dan membentang sejauh 1.956 km, menghubungkan wilayah Xining, ibukota Provinsi Qinghai, China ke Lhasa, Tibet.
Dilansir Railway-Technology, 24 Juli 2013, jalur kereta api itu merupakan mimpi lama China untuk menghubungkan pusat negeri itu ke Tibet. Sebagaimana diketahui, Tibet merupakan wilayah otonom khusus China yang merupakan bagian dari Republik China.
Jalur itu menoreh rekor yang mengesankan. Pasalnya, tidak mudah membangun lintasan pada kondisi alam yang paling keras di dunia ini, melewati wilayah beku sepanjang 550 meter, juga melewati terowongan pada wilayah tertinggi dunia, Fenghuoshan, di ketinggian 4.905 meter.
Tak hanya itu, lintasan juga termasuk terowongan dataran tinggi terpanjang, Kunlun Mountain, pada ketinggian 1.686 meter. Hebatnya, kedua terowongan itu dibangun di atas wilayah beku.
Proses pembangunan
Proyek ini diawali pada 1950-an. Namun, saat itu insinyur dan periset yang dikirim untuk mendalami potensi baik dari sisi keuangan maupun teknologi angkat tangan untuk mewujudkan misi itu.
Pada tahun 1980-an, misi awal mulai diwujudkan. Pada tahap ini dibangun jalur sepanjang 815 km mulai dari Xining ke Golmud, selesai pada tahun 1984.
Kemudian tahap jalur setengahnya dengan panjang 1.142 km yang menghubungkan Golmud ke Lhasa resmi difungsikan pada 1 Juli 2006, menghabiskan dana US$3,5 miliar setara Rp35,35 triliun.
Jalur ini melewati wilayah permafrost permanen. Permafrost merupakan tanah yang berada pada titik beku alias 0 derajat Celcius. Pada musim dingin, suhu mencapai -35 derajat Celcius sedangkan pada musim panas hanya mencapai 30 derajar Celcius, masih lebih dingin dari Jakarta di waktu terik.
Melihat kondisi sulit itu, para insinyur menyiasatinya dengan membangun jalur tinggi dan causeway—jalur kereta di atas rawa/danau—untuk daerah-daerah yang sulit tersebut.
Sedangkan pada daerah lain, insinyur mengalirkan nitrogen cair di bantalan rel melalui pipa. Tujuannya, agar menjaga tanah tetap beku.
Nah, bukan itu saja. Penumpang yang akan naik kereta ini juga harus memenuhi syarat multak, benar-benar dalam kondisi yang sehat.
Sebelum naik, penumpang diharuskan mengisi kartu registrasi kesehatan dan mendatangani ketentuan perjalanan pada ketinggian.
Di dalam kereta, terdapat jendela yang menyaring sinar ultraviolet dan suplai oksigen tambahan bagi penumpang.
Sampai sejauh ini catatan menunjukkan, penumpang yang tewas selama naik kereta ini hanya dua orang, itupun pria manula dan wanita yang melahirkan di WC kereta, di samping 40 pekerja proyek meninggal.
Pembangunan kereta ini meningkatkan perekonomian wilayah barat China yang selama ini pembangunannya tertinggal jauh dari wilayah timur negeri komunis itu. Jalur itu telah menekan biaya transportasi, meningkatkan pergerakan barang serta kunjungan wisatawan.
Kereta api menggunakan seri GE Transportasion NJ2 dan lokomotif Qishuyang DF8CJ 9000. Kereta itu mampu menampung 361 gerbong penumpang khusus untuk kereta ketinggian, dengan rincian 308 gerbong standar dan 53 gerbong khusus turis.
China tak berhenti pada titik ini. Ke depan, RRC menyiapkan perluasan jaringan jalur kereta baik di dalam maupun di luar Tibet, sampai ke Nepal, negeri tetangga China. (sj)