Napi Tanjung Gusta: Ini Bukan Aksi Teroris

Lapas Klas I Tanjung Gusta, Sumut, terbakar
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Septianda Perdana

VIVAnews - Menjelang subuh, Jumat 12 Juli 2013, emosi ribuan napi yang mengamuk dan menghancurkan Lapas Tanjung Gusta, Medan, mulai mereda. Mereka sudah tak lagi melakukan pembakaran dan pelemparan.

Ribuan napi malah mengizinkan aparat keamanan mengevakuasi korban tewas dan menunjukkan lokasi-lokasi korban di dalam lapas. Tetapi, izin masuk ke lapas hanya diberikan kepada kepada personel TNI dan PMI, tidak untuk polisi.

Bahkan para napi juga sudah mulai berani mendekat dan berkumpul di jendela sambil berteriak-teriak menyebutkan kerusuhan ini disebabkan oleh pemadaman listrik yang kerap terjadi sejak kenaikan BBM. Dan, puncaknya terjadi Kamis 11 Juli 2013, pemadaman listrik terjadi sejak subuh hingga malam hari setelah berbuka puasa. Inilah yang membuat gusar lebih 2.500 penghuni lapas, sehingga mereka membakar lapas. Bahkan meledakkan tabung gas.

"Ini semua karena PLN suka-suka hatinya melakukan pemadaman yang buat kami kesusahan. Ini Medan, jangan suka-suka hati berbuat yang merugikan masyarakat. Tidak ada bedanya kebrengsekannya dengan kami yang memang sudah jadi sampah masyarakat," teriak salah seorang napi dari jendela lapas.

Napi-napi lain juga menegaskan, aksi mereka tidak ada kaitannya dengan teroris. "Itu (ulah teroris) hanya tipuan polisi, PLN penyebabnya," kata mereka.

LP Tanjung Gusta selama ini menampung 15 teroris yang terlibat kasus perampokan Bank CIMB di Medan dan penyerangan Polsek Hamparan Perak.

Napi teroris ini termasuk di antara 200 napi yang kabur dalam aksi yang berlangsung sejak Kamis malam. Dari 200 napi kabur ini, polisi baru berhasil menangkap 4 orang. Di antara 200 napi itu, .