Polwan Cantik Jadi DPO, Sang Ayah yang Kapolsek Tak Ada di Kantor
Kamis, 23 Mei 2013 - 08:41 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Eka Permadi
VIVAnews - Polwan cantik yang sehari-hari bertugas di Polres Mojokerto, Jawa Timur, Briptu Rani Indahyuni Nugrahaeni, menjadi buron dan masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres tempatnya berdinas. Hal ini dilakukan karena Briptu Rani dianggap desersi atau meninggalkan kewajiban dinas sebagai polwan.
Baca Juga :
Orangtua Briptu Rani, yang merupakan Kapolsek di Polsekta Cibeunying Kaler, Bandung, Komisaris Polisi Maedi Suti belum bisa dimintai komentar atas kasus yang menimpa putrinya itu.
Saat VIVAnews mencoba menemuinya di Mapolsek Cibeunying Kaler, Kamis 23 Mei 2013, ruangan kapolsek Cibeunying Kaler tampak kosong. Petugas piket di Mapolsek setempat, Briptu Dadan menyatakan bahwa kapolsek sejak kemarin tidak berada di kantor.
"Sejak kemarin memang tidak ada di kantor, ke kantor sebentar, lalu pergi lagi," ujar Briptu Dadan.
Briptu Rani dikabarkan menjadi korban bullying seniornya. Salah satu penyebabnya adalah gaya hidup Rani yang mencolok.
Sebelumnya, paman Rani, Syariefuddin membantah pemberitaan terkait keponakannya yang selama ini beredar di masyarakat. Menurut Syarief, Rani telah menjadi korban pelecehan seksual atasannya.
Selain itu, ia pun menuturkan, Rani menjadi korban bullying seniornya di Polres Mojokerto. "Dia merasa tertekan dengan ulah kapolres juga, karena sering memanggil dia di luar jam-jam tugas," kata dia.
Bahkan, Syariefuddin membeberkan, ada satu kejadian yang membuat Rani sakit hati. Pada suatu hari, saat Rani tengah mengukur baju dinas dengan tukang jahit di sebuah ruangan, ada kapolres beserta wakil-wakilnya. Akhirnya, kapolres sendiri yang mengambil alih mengukur baju Rani.
"Ini kan tidak pantas. Masa seorang kapolres mengukur baju Rani sambil menjamah-jamah," ungkapnya.
Keberadaan Rani, menurut pamannya, ada di sebuah rumah di Jakarta. Saat ini, kondisi Rani sedang mengalami depresi berat, sehingga harus didampingi dokter ahli jiwa. (art)