Inovasi Pengendali Gadget via Pikiran Dikembangkan
Senin, 22 April 2013 - 12:25 WIB
Sumber :
- iStockphoto
VIVAnews -
Samsung terus mengembangkan pengalaman menggunakan gadget dengan inovasi terbaru. Desas-desus yang beredar, para peneliti Emerging Technology Lab Samsung tengah mengembangkan perangkat mobile yang dapat dikendalikan pikiran pengguna.
Slashgear
melansir, 22 April 2013, inovasi ini akan menjadi lompatan besar bagi Samsung untuk memenangkan kompetisi. Sebab, inovasi ini dianggap bermanfaat bagi orang yang merasa menderita berbagai gangguan ponsel dan akan mengubah peta game dalam industri teknologi di sisi lain.
Teknologi yang dikembangkan perusahaan asal Korea Selatan ini memungkinkan pengguna menjalankan aplikasi, musik, menghidupkan dan mematikan tablet, serta banyak hal lainnya.
Saat menguji, peneliti Samsung menggunakan topi yang dilengkapi dengan elektroda monitoring EEG guna menyampaikan tindakan pengguna.
Topi itu memanfaatkan sinyal pendeteksi otak EEG untuk merespons perintah. Di sisi lain, peneliti memantau pola aktivitas otak yang sangat dikenali saat orang menunjukkan pola visual yang berulang.
Dengan hanya berfokus pada ikon berkedip di frekuensi tertentu, peneliti dapat melakukan berbagai tindakan seperti meluncurkan aplikasi, mematikan atau menyalakan musik.
Soal kecepatan respons, pikiran pengguna akan memproses tindakan dalam lima detik, dengan tingkat akurasi 80 sampai 95 persen.
Kepala peneliti Samsung, Insoo Kim mengatakan, peneliti masih memerlukan beberapa langkah penelitian lebih lanjut untuk membuat fitur ini inovatif dan benar-benar jadi kenyataan.
Baca Juga :
Sementara itu, Robert Jacob, peneliti Human-Computer Interaction Researcher pada Universitas Tuft, Amerika Serikat mengatakan, proyek inovasi ini bisa menjadi alternatif interaksi dengan gadget mereka, meski gadget berada di kantong atau saku pengguna.
Namun, untuk tahap awal, ketika fitur baru ini tersedia untuk perangkat bergerak, Assistant Professor of Electrical Engineering dari University of Texas, Roozbeh Jafari mengatakan, kemungkinan pengguna harus mengenakan topi EEG untuk menggunakannya. (sj)