Menlu Australia: Ekonomi Indonesia Bisa Jadi No. 7 Terbesar Dunia
Rabu, 6 Maret 2013 - 06:13 WIB
Sumber :
- VIVAnews / Renne Kawilarang
VIVAnews
- Menteri Luar Negeri Australia, Bob Carr, menilai bahwa negaranya dan Indonesia kini sudah menjadi dua kekuatan ekonomi yang berkembang pesat di kawasan Asia Pasifik. Maka kedua negara diharapkan segera membentuk kemitraan ekonomi komprehensif dengan mengatasi berbagai hambatan yang masih mengganjal.
Penilaian itu disampaikan Carr saat menyampaikan pandangannya dalam Dialog Indonesia-Australia di Kota Sydney awal pekan ini. Dialog itu mempertemukan kalangan pebisnis, tokoh masyarakat, cendekia, dan media massa.
Baca Juga :
Carr pun mencatat prestasi ekonomi negaranya yang tidak kalah mengagumkan, yang tidak bisa diimbangi oleh sesama negara maju untuk saat ini. Selama dekade 1980an dan 1990an, Australia membuka ekonominya kepada dunia dengan sejumlah reformasi, mulai dari mengambangkan kurs dolar di pasaran hingga menerapkan kompetisi.
"Kini, Australia merupakan ekonomi yang paling tangguh di kelompok OECD (Organisasi Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi)," kata Carr. Potensi-potensi itulah yang memungkinkan kedua negara untuk bermitra secara komprehensif.
"Indonesia sebagai 'kekuatan global yang tengah bangkit' dan Australia yang telah 'bertransformasi' punya peluang yang sangat besar untuk membentuk kemitraan ekonomi. Saya senang mengetahui bahwa Kamar Dagang dari kedua negara telah membentuk Kelompok Kemitraan Bisnis di akhir 2012 yang akan memberi sejumlah rekomendasi untuk Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif," kata Carr.
Sejumlah rekomendasi pun telah dikeluarkan para pebisnis kedua negara, yaitu mengharapkan agar pemerintah masing-masing segera menghapuskan semua tarif dan kuota atas produk pangan dan pertanian serta batas minimal kapitalisasi bagi pebisnis pemula. "Semua rekomendasi itu berguna untuk memastikan suasana dinamis bagi negosasi pembentukan Kemitraan Ekonomi dalam beberapa bulan mendatang," kata Carr.
Dia pun berharap kedua negara bisa terus mempertahankan peningkatan pertumbuhan lebih dari 60 persen dalam perdagangan bilateral dalam sepuluh tahun terakhir.