Dulang Suara, Rieke "Oneng" Pakai Kartu Sakti
Sabtu, 16 Februari 2013 - 17:54 WIB
Sumber :
- Erik Hamzah (Bekasi)
VIVAnews - Calon Gubernur Jawa Barat dari PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka mempromosikan kartu sakti di depan ribuan massa pendukungnya di Lapangan Sepakbola Tarikolot, Desa Nanjung Mekar, Kec. Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu 16 Februari 2013.
"Dengan sistem yang ada (kartu), anak-anak keluarga tidak mampu, anak TKI, nelayan, petani, tukang asongan, ojek, sopir, tukang becak, mereka bisa mendapatkan pendidikan sampai perguruan tinggi," kata Rieke berorasi di dampingi petinggi partainya.
Rieke yang terkenal dengan nama Oneng karena serial komedi Bajaj Bajuri itu kemudian menyapa massa pendukungnya. "Uangnya dari mana? Bukan dari Oneng. Suami saya hanya sopir Bajaj," guraunya.
Baca Juga :
"Dengan sistem yang ada (kartu), anak-anak keluarga tidak mampu, anak TKI, nelayan, petani, tukang asongan, ojek, sopir, tukang becak, mereka bisa mendapatkan pendidikan sampai perguruan tinggi," kata Rieke berorasi di dampingi petinggi partainya.
Rieke yang terkenal dengan nama Oneng karena serial komedi Bajaj Bajuri itu kemudian menyapa massa pendukungnya. "Uangnya dari mana? Bukan dari Oneng. Suami saya hanya sopir Bajaj," guraunya.
"Uangnya
enggak usah
bingung ada dari APBD dan APBN uang rakyat. Uang rakyat dikembalikan ke rakyat tidak boleh ada korupsi. Pasti sistem ini jalan," lanjutnya.
Rieke mengajak massa untuk tidak memperbincangkan Bupati Aceng Fikri yang tengah dalam proses pemecatan akibat skandal pernikahan kilat dengan wanita muda. Dia mengajak masyarakat untuk mulai membicarakan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar yang tinggal beberapa hari lagi.
"Gosipkan ini saja. Tanggal berapa mencoblos? Terima kasih sudah menunggu lama. Insya Allah ini kemenangan bagi kita semua," ucapnya diiringi gemuruh massa.
Untuk diketahui, kartu berwarna hijau dan biru kehitaman itu bertuliskan 'Kartu Jabar Bangkit dengan logo Pemerintah Provinsi Jabar'. Dalam kartu itu terpampang gambar Rieke dan sejumlah program atau janji-janji politik. Antara jaminan kesehatan, pendidikan, pelatihan di Badan Latihan Kerja (BLK), penyaluran tenaga kerja, dan sebagai tanda pengenal bagi TKI.