Sensasi Makan Steak di Resto Ramah Lingkungan

Steak
Sumber :
  • Tasya Paramitha

VIVAlife - Menikmati kelembutan steak daging wagyu tak melulu harus pergi ke hotel atau restoran mewah. Kehadiran Holycow Steak bisa menjadi alternatifnya. Setelah sukses dengan dua cabangnya di Radio Dalam dan Kemang, Jakarta Selatan, kini Wynda Mardio dan Iswanda Mardio, pemilik Holicow Steak mulai melebarkan bisnisnya di Jalan Sabang, Jakarta Pusat.

Memasuki cabang ketiga ini, para pengunjung akan disambut dengan pemandangan hamparan rumput hijau dan bangku-bangku kayu yang tertata rapi. Atmosfer taman sangat kuat saat memasuki resto ini. Hembusan angin, hangatnya sinar matahari dan pemndangan Monas bisa Anda rasakan saat berkunjung ke Gedung Sere Manis, Lantai 5, Jl Agus Salim, Sabang.

Andalannya,  Holysteak part 1 dan Holysteak part 2. Daging steak disajikan dengan tektur yang lebut dan juicy. Keistimewaan ini diperoleh dari bumbu rahasia dan teknik masak yang digunakan. Dibutuhkan waktu 3-5 jam untuk membuat daging menjadi empuk.

Selain menu tersebut, ada juga menu steak lainnya yang patut untuk dicoba, seperti Buddy's Steak, Bergyu Steak, Prime Sirloin, Prime Rib Eye, dan Wagyu Sirloin. Untuk memuaskan perut dan lidah, semua sajian ini dilengkapi dengan aneka sayuran dan kentang. Namun, kenikmatannya ada pada jenis saus yang digunakan. Mushroom sauce, bbq sauce, buddy's special sauce, dan blackpepper sauce.

Selain kelezatan menu-menu steaknya, restoran ini juga terkenal dengan keunikan lainnya, yaitu tema yang diusung Holycow sejak pertama kali mengubah konsep warung menjadi restoran di cabang pertama mereka yang terletak di Radio Dalam.

"Kami mengusung tema eco green sebagai usaha penghematan energi dan mendukung gerakan hijau," ucap Wynda, pemilik Holycow pada VIVAlife. Ia menjelaskan bahwa sejak awal, Holycow selalu menggunakan barang-barang bekas sebagai interior dan furnitur di setiap cabang mereka.

Sedangkan di Holycow Sabang menggunakan solar panel atau tenaga matahari untuk energi listriknya, sehingga menghemat energi yang digunakan. Selain itu, resto ini juga menampung air hujan, yang digunakan untuk menyiram toilet. Itulah sebabnya restoran ini merupakan restoran pertama yang memiliki konsep Taman Solar pertama di Indonesia.