2 Artis Ibukota Beber Aliran dana Mantan Menkes Siti Fadilah

Sri Wahyuningsih alias Cici Tegal
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVAnews - Dua artis ibu kota Sri Wahyuningsih alias Cici Tegal dan Meidiana Hutomo dihadirkan sebagai saksi dalam sidang kasus korupsi pengadaan alat kesehatan di Departemen Kesehatan tahun 2007.

Mereka bersaksi untuk terdakwa Rustam Syarifudin Pakaya, mantan Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Departemen Kesehatan, yang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Selasa 16 Oktober 2012.

Keduanya diminta bersaksi perihal aliran dana mantan Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari untuk kegiatan konser musik religi yang diadakan Yayasan Orbit yang dipimpin Din Syamsuddin.

Menurut Cici Tegal, Siti Fadilah yang saat itu menjabat Menteri Kesehatan memang terdaftar sebagai salah satu anggota pengajian Yayasan Orbit. Kegiatan pengajian itu diselenggarakan di rumah Din Syamsudin di Pejaten Elok, Jakarta Selatan.

"Bu Siti waktu itu datang bersama asisten dan Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan, Syafi'i Ahmad. Waktu itu ketua Yayasan Orbit itu saya," ujar Cici Tegal.

Setelah pengajian, Siti Fadilah memanggilnya ke sebuah ruangan. Beberapa saat kemudian Syafi'i memberikan amplop coklat berisi satu bundel cek perjalanan dari Bank BNI dan Bank Mandiri sebesar Rp500 juta.

"Cek itu diberikan sesudah pengajian, buat konser musik religi. Yang kasih pak Sekjen. Kata bu Siti biar berkah. Kemudian yang mencairkan bendahara Yayasan Orbit, Meidiana Hutomo. Saya bilang terima kasih banyak," kata Cici.

Menurutnya, Siti Fadilah baru sekali itu memberikan bantuan kepada Yayasan Orbit.

Senada dengan Cici Tegal, saksi Meidiana Hutomo juga mengakui pemberian cek Rp500 juta dari Siti Fadilah untuk acara konser religi Yayasan Orbit. "Saya tahu nilainya Rp500 juta. Baru keesokan harinya saya cairkan di Bank BNI dan Bank Mandiri cabang Pondok Indah Mall," kata Meidiana.

Meidiana menjelaskan, setelah cek itu dicairkan sebesar Rp400 juta dimasukkan ke kas Yayasan Orbit. Sementara sisanya Rp100 juta untuk membayar biaya periklanan Global SD.

"Kebetulan suami saya bekerja di Global SD. Agar pembayaran poster, spanduk, dan perlengkapan promosi lain lebih cepat, saya kasih juga ke suami tiga lembar cek buat membayar semua kelengkapan itu," ujarnya.