Rendang Padang, Daging Hingga Daun Kayu
- NCC by kitchen craft
VIVAlife – Siapa yang tak kenal dengan makanan khas ranah Minang satu ini. Nama rendang tak hanya populer di kalangan masyarakat Sumatera Barat saja, cita rasa yang pedas dan aroma rempah yang khas juga populer di kalangan masyarakat Indonesia, bahkan hingga ke luar negeri.
Bahkan rendang dinobatkan sebagai makanan terpopuler No 1 di dunia melalui polling yang dilakukan CNN.go. Terbuktilah sudah, kelezatan rendang memang tiada tandingannya.
Kelezatan cita rasa rendang sebenarnya terletak dari teknik masak yang digunakan. Menurut Reno Andam Suri, arti dari rendang sendiri adalah proses memasak, yang mengacu pada menggongseng atau mengaduk makanan tiada henti .Semakin rajin diaduk, bumbu akan semakin meresap dan santan pun tak akan mudah pecah.
Umumnya, kita menikmati sajian rendang dengan satu piring nasi hangat. Tapi tidak dengan di Minangkabau, di sini rendang biasanya dinikmati bersama singkong dan roti. Sebenarnya, banyak keunikan lain tentang rendang yang belum diketahui masyarakat.
Setiap mendengar nama rendang, pasti daging sapi yang akan terlintas dalam pemikiran kita. Berikut ini adalah keunikan dari variasi rendang yang masih jarang dijumpai di sekeliling.
Rendang Lokan
Karena terbuat dari kerang, rendang ini hanya dapat dijumpai di daerah pesisir. Kota Painan adalah salah satu kota di Padang yang banyak memproduksi rendang kerang. Lokan adalah kerang bercangkang besar, setelah cangkang dipisahkan dari isinya, kerang ditusuk dengan jarum yang telah diberi tali. Alhasil bentuknya pun menyerupai gelang pengikat rambut. Untuk memasak rendang lokan tidak membutuhkan waktu yang lama layaknya rendang daging. Lokan dimasukkan saat minyaknya telah keluar dan berubah menjadi kalio.
Rendang Pensi
Pensi merupakan sejenis kerang kecil yang biasa ditemukan di danau Maninjau. Biasanya pensi dimasak balado atau ditumis. Saat dibuat rendang, pensi ditambahkan dengan daun pakis atau daun paku. Untuk cita rasa jika dibandingkan dengan rendang lokan tidak jauh berbeda. Hanya saja kalau lokan berukuran besar, sedangkan pensi berukuran kecil.
Rendang Daun Kayu
Mendengar namanya saja sudah unik, apalagi rasanya. Rendang daun kayu merupakan rendang kreasi yang dimasak oleh penduduk kota Payakumbuh saat tidak ada persediaan daging. Rendang ini terdiri dari daun surian, arbai, jirak, mali-mali dan rambai. Tambahan ikan haruan atau ikan gabus dalam rendang membuat rasa rendang ini semakin lezat.
Rendang Sapuluik Itam
Rendang asal daerah Simalanggang memiliki keunikan yang lain. Sapuluik hitam atau tepung ketan hitam dicampur bersama dengan telur dan santan. Untuk menambah rasa, digunakan campuran bumbu seperti bawang merah, bawang putih, dan garam. Setelah semua bahan tercampur rata, adonan dikukus dalam cetakan.
Setelang matang, adonan ketan hitam yang telah matang dipotong menjadi dadu kecil. Sebagai proses akhir, potongan dadu tersebut dimasukan ke dalam kuah rendang. Sedikit rumit untuk membuatnya, tetapi semuanya terpuaskan dengan rasa ketan hitam yang menyaru seperti hati sapi.
Rendang Tumbuak
Rendang tumbuak atau samba tumbuak atau rendang bulek (karena bentuknya yang bulat) adalah rendang khas dari daerah Payakumbuh. Rendang ini dibuat dari campuran daging cincang dan kelapa gongseng yang sudah ditumbuk. Selain bentuknya yang bulat unik, rendang ini juga mengandung lebih sedikit lemak karena menggunakan daging yang sudah dicincang. (umi)