Christine Hakim

Christine Hakim
Sumber :
  • Gestina/VIVAnews

Nama Lengkap:  Herlina Christine Natalia Hakim

Tempat/ Tanggal lahir:  Kuala Tungkal, Jambi, 25 Desember 1956

Jenis kelamin: Wanita

Profesi:  Aktris/ Model Iklan

PERJALANAN KARIER

Selama berkarier hampir 30 tahun dalam dunia sinema Indonesia, Christine Hakim tercatat sudah pernah meraih supremasi tertinggi dalam perfilman Indonesia, yaitu 6 Piala Citra. Prestasi ini boleh dibilang belum disamai oleh aktris Indonesia lainnya hingga kini. Christine Hakim tercatat juga sebagai orang Indonesia pertama yang pernah menjadi juri kehormatan Sélection officielle “Feature Films” dalam Festival Film Cannes 2002 bersama dengan sejumlah sineas lainnya seperti David Lynch, Sharon Stone, dan Michelle Yeoh.

Bernama lengkap Herlina Christine Natalia Hakim, sepanjang kariernya wanita kelahiran Kuala Tungkal ini sudah membintangi puluhan film yang sebagian diantaranya merupakan film-film berkualitas festival yang menang di berbagai kompetisi film bergengsi di luar negeri. Sebut saja ada Cinta Pertama, Ponirah Terpidana, Tjoet Nja’ Dhien, Jamila dan Sang Presiden, hingga yang terkini Eat, Pray, Love.

Mengawali debut main film dalam Cinta Pertama yang diproduksi tahun 1973, film ini langsung mengganjar Christine Hakim dengan sebuah penghargaan sebagai “Pemeran Utama Wanita Terbaik” di ajang Festival Film Indonesia 1974 yang diselenggarakan di Surabaya.

Sejak itu karier Christine Hakim makin naik dengan membintangi sejumlah film selama setahun. Penampilan gemilangnya dalam Sesuatu yang Indah kembali membuat Christine Hakim diganjar penghargaan Piala Citra pada ajang Festival Film Indonesia 1977 di Jakarta.

Prestasi ini semakin bertambah saat Christine Hakim dinobatkan sebagai “Pemeran Utama Wanita Terbaik” pada ajang Festival Film Indonesia 1979 di Palembang untuk permainannya yang menyentuh sebagai sosok Sri di film Pengemis dan Tukang Becak (1978) yang naskahnya ditulis oleh Wim Umboh.

Tradisi memenangkan Piala Citra kembali ditorehkan oleh Christine Hakim sebagai “Pemeran Utama Wanita Terbaik” lewat film Di Balik Kelambu (1982) pada ajang penghargaan Festival Film Indonesia tahun 1983 yang diselenggarakan di Medan.

Daftar prestasi Christine Hakim makin memperkuat dirinya sebagai aktris terbaik saat gelar “Pemeran Utama Wanita Terbaik” juga jatuh ke tangannya untuk permainan akting yang mengesankan dalam Kerikil-Kerikil Tajam yang edar pada 1984 dimana film ini memberikannya Piala Citra untuk kelima kali.

Dalam film epik Tjoet Nja' Dhien yang rilis pada tahun 1988, Christine Hakim merebut gelar “Pemeran Utama Wanita Terbaik”. Sosoknya sebagai pahlawan wanita asal Aceh yang menentang kolonialisme dinilai banyak kalangan hampir mendekati tokoh aslinya.

Saat perfilman Indonesia sedang mati suri di era 90-an, tercatat Christine Hakim hanya bermain dalam empat film, yaitu Sinyo Salam (1993), Nemuru Otoko (1996), Gordel Van Smaragd, De (1997) serta Daun di Atas Bantal (1998) yang merupakan garapan sutradara Garin Nugroho. Kecuali Daun di Atas Bantal, ketiga film yang dimainkan Christine Hakim tidak sempat ditayangkan oleh bioskop lokal karena digarap oleh sineas luar negeri dan distribusinya dipegang rumah produksi bukan dari Indonesia. Sekedar catatan, Daun Di Atas Bantal sendiri pernah ditayangkan di ajang bergengsi Festival Film Cannes.

Di masa krisis mutu perfilman nasional pada era 90-an, Christine Hakim pun banting setir menjadi pemain sinetron. Sejumlah sinetron yang sempat dibintanginya memang bukan sinetron murahan, tercatat dia bermain di tiga judul sinetron yaitu; Bukan Perempuan Biasa arahan Jajang C. Noer, Tiga Orang Perempuan, serta Anakku Terlahir Kembali.

Ketika perfilman Indonesia mencoba bangkit kembali di era 2000-an awal, Christine Hakim langsung mengambil peran penting dalam film penuh pujian Pasir Berbisik. Dengan lawan main Dian Sastrowardoyo, aktris muda yang sedang naik daun ketika itu, film ini bertabur berbagai penghargaan di ajang festival film luar dan dalam negeri.

Di ajang Festival Film Indonesia pada 2004 setelah 12 tahun absen diselenggarakan, Pasir Berbisik mengantongi 8 nominasi penghargaan termasuk untuk kategori bergengsi “Film Terbaik” dan “Aktris Utama Terbaik”. Walaupun tidak meraih “Film Terbaik”, film ini adalah catatan kembalinya Christine Hakim dalam sinema Indonesia terkini yang didobrak sebagian sineas muda yang haus akan idealism berkarya.

Berturut-turut setelahnya Christine Hakim bermain dalam Puteri Gunung Ledang (2004), Anak-Anak Borobudur (2007), In the Name of Love (2008), Jamila Dan Sang Presiden (2009), Merantau (2009) serta yang terakhir Eat Pray Love (2010).

Di luar aktivitasnya sebagai seorang aktris film senior, kehidupan pribadi Christine Hakim boleh dibilang cenderung bersih dari gosip, perkawinannya dengan Joroan Lezer juga aman-aman saja dari serbuan gosip. Bersama dengan Ferry Salim, Christine Hakim juga aktif berkecimpung dalam kegiatan sosial seperti menjadi duta UNICEF.

FILMOGRAFI

1973    Cinta Pertama - meraih Citra FFI 1974
1974    Atheis
           Ranjang Pengantin
           Bandung Lautan Api
1975    Kawin Lari
           Surat Undangan
           Hapuslah Airmatamu
1976    Badai Pasti Berlalu
           Si Doel Anak Modern
           Impian Perawan
1977    Arwah Komersil Dalam Kampus
           Sesuatu yang Indah - meraih Citra FFI 1977, Jakarta
           Petualang-Petualang
1978    Pengemis dan Tukang Becak - meraih Citra FFI 1979, Palembang
1980    Dr. Siti Pertiwi Kembali ke Desa
1982    Seputih Hatinya, Semerah Bibirnya
           Di Balik Kelambu - meraih Citra FFI 1983, Medan
1984    Ponirah Terpidana
           Kerikil-Kerikil Tajam - meraih Citra FFI 1985, Bandung
1985    Bila Saatnya Tiba
1988    Irisan-Irisan Hati
           Tjoet Nja' Dhien - meraih Citra FFI 1988
1993    Sinyo Salam
1996    Nemuru Otoko
1997    Gordel Van Smaragd, De
1998    Daun di Atas Bantal
2001    Pasir Berbisik
2004    Puteri Gunung Ledang
2007    Anak-Anak Borobudur
2008    In the Name of Love
2009    Jamila Dan Sang Presiden
           Merantau
2010    Fana: The Forbidden Love
          Eat Pray Love

SINETRON

Bukan Perempuan Biasa
Tiga Orang Perempuan
Anakku Terlahir Kembali

PENGHARGAAN/AWARDS

1997    Piala Citra sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik, dalam film Cinta Pertama
1978     Piala Citra sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam film Pengemis dan Tukang Becak
1979    Piala Citra sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam film Sesuatu Yang Indah
1982    Piala Citra sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam film Di Balik Kelambu
1984    Piala Citra sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam film Kerikil-Kerikil Tajam
1988    Piala Citra sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam film Tjoet Nja' Dhien
Best Actrees pada Asia Pasific International Film Festival

IKLAN
1979    Lux
1997    Calcimex
2009    BRI